Bercerai di Jabar, PKS dan Partai Demokrat Berkoalisi di Dua Provinsi


Ketua Umum PKS Sohibul Iman saat konferensi pers di Kantor DPP Partai PKS di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/12). (Twitter @PKSejahtera)
MerahPutih.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 'bercerai' dengan Partai Demokrat setelah mengusung calonnya sendiri pada Pilkada Jawa Barat pada 2018. Koalisi PKS, Partai Gerindra, dan PAN mengumumkan secara resmi mendukung Mayjen TNI (Purn) Sudrajat dan Akhmad Syaikhu sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jabar.
Jawa Barat disebut memang memiliki pemilih dengan daya magnitude yang besar yakni jumlah pemilihnya merupakan 18 persen suara pemilih nasional.
"Jabar punya megnitute yang luar biasa, karena penduduk dan pemilihnya 18 persen, dan jumlah tidak kecil," kata Ketua Umum DPP PKS Shohibul Iman dalam konferensi pers usai rapat internal di Kantor DPP Partai PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).
Semula PKS bersama-sama Partai Demokrat mendukung pasangan Deddy Mizwar dan Akhmad Syaikhu. Terkait perubahan ini, Shohibul telah berbicara dengan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin.
"Alhamdulillah, Pak Amir Syamsuddin sebagai politisi senior bisa menerima. Beliau sangat dewasa dan bisa memahami pilihan PKS bahwa politik sangat dinamis dan setiap entitas politik punya kalkulasi dan hak masing-masing untuk menentukan pilihannya," katanya.
Selain Amir Syamsuddin, Shohibul juga melakukan komunikasi dengan Deddy Mizwar terkait pilihan PKS pada Pilkada Jabar. Menurut Shohibul, Deddy bisa memahami pilihan PKS tersebut.
"Kami sudah berbicara dan Demiz bisa memahami keputusan dari Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) atau Badan Pekerja Majelis Syura PKS," jelasnya.
Lebih lanjut, Shohibul mengatakan pihaknya ingin memberikan keleluasaan kepada partai-partai lain yang tadinya bersama-sama PKS untuk menentukan sikap ke depan setelah pengumuman ini.
Kendati 'bercerai' di Pilkada Jabar, Shohibul melanjutkan, PKS tetap berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk mengusung paket Dr. Zulkieflimansyah dan H.j Siti Rohmi Djalilah pada Pilkada NTB. Selain itu, PKS juga mendukung Partai Demkorat untuk mengusung Benny K Harman sebagai cagub di NTT. (*)
Bagikan
Berita Terkait
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans

Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat

Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat

Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD

PKS: Bendera One Piece Bukan Anarkis, Itu Kritik Kreatif

Heran Olahraga Padel Dikenakan Pajak, Dewan PKS DKI: Mestinya Difasilitasi

PKS Copot Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo Gara-Gara Kasus Siswa Titipan SPMB

Sukamta Gantikan Aher Jadi Wakil Ketua Komisi I DPR

Presiden PKS Rombak Komposisi Fraksi, Aher Geser Istrinya Jadi Ketua BAM DPR

PKS: Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka adalah Cerminan Demokrasi
