PKS Sebut Capaian Ekonomi Triwulan I 2024 Ditopang Siklus Musiman dan Pemilu

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 10 Mei 2024
PKS Sebut Capaian Ekonomi Triwulan I 2024 Ditopang Siklus Musiman dan Pemilu

Ilustrasi' TPS) yang terendam banjir di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Rabu (14/2/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution/aa.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 5,11 persen.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bidang Ekonomi dan Keuangan, Anis Byarwati mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Tetapi kita mesti melihat apa yang menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi tersebut. Tidak sepenuhnya karena membaiknya kinerja ekonomi Pemerintah, tetapi lebih banyak karna faktor musiman yang terjadi secara berbarengan," kata Anis dalam keterangannya di Jakarta (10/5).

Menurut anggota Komisi XI DPR RI ini, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 lebih banyak ditopang oleh faktor yang sifatnya musiman seperti pelaksanaan pemilu dan bulan Ramadan. Dua faktor ini yang banyak mendorong terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat pada triwulan I 2024.

Selain itu, peningkatan konsumsi ini juga ditopang oleh faktor lainnya yaitu banujmtuan sosial yang diberikan kepada masyarakat. "Bansos juga tidak akan lagi diberikan jor-joran oleh pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengantisipasi dan mewaspadai kondisi tersebut," ungkapnya.

Baca juga:

Erick Thohir Targetkan Timnas Indonesia Bisa Berlaga di Olimpiade 2028

Menurut Anis, pertumbuhan ekonomi 5,11 persen sudah baik sebagai modal awal dengan catatan masih terlalu dini untuk memprediksi kondisi tersebut akan menjadi gambaran ekonomi hingga akhir tahun 2024. Ia menyebut tantangan ketidakpastian ekonomi dan volatilitas keuangan gobal masih sangat tinggi.

Fenomena higher for longer untuk menggambarkan tingkat inflasi dan suku bunga bisa memicu pertumbuhan ekonomi weaker for longer.

Ekonomi global masih sangat ringkih dan rapuh inilah yang kita khawatirkan akan berdampak terhadap kondisi perekonomian nasional. Apalagi kita akan menghadapi transisi kekuasaan pada bulan Oktober nanti. Kita berharap semuanya bisa berjalan baik dan Pemerintahan baru bisa bekerja secara optimal," katanya.

Baca juga:

Ekonomi Indonesia Masih Berada Dalam Siklus Ekspansi

Anis berpandangan tantangan semakin berat kedepannya. Kondisi geopolitik yang sedang memanas di banyak kawasan, akan membuat perekonomian global goncang, terutama harga minyak. Menurutnya, kondisi ekonomi China yang melambat berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika tertinggi dalam empat tahun terakhir. Jika rupiah terus melemah, tentu BI akan menaikkan tingkat suku bunga kembali, dampaknya sektor rill akan terancam, daya beli akan semakin melemah dan ini akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Legislator asal Jakarta ini menyebut target pertumbuhan 5,3 persen terlampau berat, perlu kerja keras untuk mencapainya mengingat kondisi perekonomian dan keuangan global yang masih sangat rentan.

"Sementara itu, perekonomian nasional masih sangat terpengaruh dengan kondisi global. ditambah kondisi geopolitik di banyak kawasan sedang memanas, perlambatan ekonomi china, tingginya angka inflasi dan suku bunga The FED dan harga komoditas yang mulai turun," tuturnya.

Baca juga:

Macklemore Kutuk Agresi Israel ke Palestina Lewat Single 'Hind's Hall'

Ia juga melihat, MK kondisi ekonomi nasional belum cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Kita masih sangat tergantung dengan konsumsi. Sementara investasi dan ekspor belum bisa diharapkan banyak menopang pertumbuhan.

"Ini PR pemerintahan baru nantinya," sambungnya.

Wakil Ketua BAKN DPR ini juga menyebut parlemen berupaya dengan fungsi yang dimiliki untuk mendorong pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam APBN 2024.

"Sekali lagi tentu saja tidak mudah, apalagi pemerintahan saat ini tinggal menunggu waktu untuk berakhir. Tidak akan banyak kebijakan baru yang akan dikeluarkan, selain melanjutkan apa yang sudah dikerjakan," pungkasnya. (Pon)

#Ekonomi #Ekonomi Indonesia #PKS
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Omzet mal anjlok akibat demo yang terjadi di Jakarta. KADIN dan APPBI pun mendorong pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Indonesia
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Bhima menilai pemerintah juga perlu membentuk tim independen untuk memenuhi aspirasi dan tuntutan masyarakat,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Indonesia
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Ekonomi Indonesia diklaim berada di jalur yang benar. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia meminta pengusaha dan investor tidak panik.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Indonesia
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Proyeksi lain yang disepakati adalah suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,9% dan pendapatan per kapita (GNI) mencapai 5.520 dolar
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Indonesia
Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025
Pada triwulan II 2025, perekonomian tercatat tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari rekor triwulan I sebesar 4,87 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025
Indonesia
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Presiden RI, Prabowo Subianto, berencana menarik utang Rp 781,87 triliun pada 2026. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi setelah pandemi COVID-19.
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi
Indonesia
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Peka dan empatilah pada kondisi masyarakat yang masih banyak mengalami kesusahan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Pajak Bumi dan Bangunan Naik Hingga 250% di Pati, PKS Minta Pemerintah Jangan Pernah 'Bermain Api' dengan Rakyat
Indonesia
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
Hasil riset Prasasti mencatat, bahwa ICOR ekonomi digital lebih efisien dibanding 17 sektor lainnya. Ekonomi digital berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Soffi Amira - Rabu, 13 Agustus 2025
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
Indonesia
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
BI memproyeksikan inflasi Jakarta akan berada dalam kisaran target 2,5% ± 1%
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
Bagikan