Pesan Ibu Tien kepada Pak Harto: Jangan Mancing Ikan yang Rambutnya Panjang

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Jumat, 02 Januari 2015
Pesan Ibu Tien kepada Pak Harto: Jangan Mancing Ikan yang Rambutnya Panjang

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional- Pada 27 Januari 2008, Presiden Republik Indonesia Kedua HM. Soeharto menghembuskan nafas terakhirnya. Penguasa tunggal Orde Baru meninggal pada usia 86 tahun. Meski sudah pergi untuk selamanya banyak kenangan dan kisah menarik dari sosok kelahiran Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921.

Sebagai soerang kepala pemerintahan, Presiden Soeharto mempunyai hobi. Memancing adalah salah satu hobi yang digandrungi The Smiling Genderal. Hampir setiap akhir pekan Presiden Soeharto selalu menghabiskan diri untuk berlibur dan memancing.

Hobi memancing Presiden Soeharto dituturkan oleh ajudan pribadinya Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya saat peluncuran buku berjudul 'Pak Harto The Untold Stories' pada tanggal 8 Juni 2010 lalu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Buku tersebut adalah karya bekas ajudan Presiden Soeharto, Jenderal TNI (purn) Try Sutrisno.

Eddie berkisah kala itu dirinya masih berpangkat Kapten yang kebetulan bertugas mengawal Presiden Soeharto yang hendak memancing ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Sebagai seorang kepala pemerintahan kala itu, tentu Presiden Soeharto selalu dikawal oleh beberapa ajudan.

Dengan cekatan Eddie menyiapkan dua unit mobil pengawal. Di salah satu mobil tersebut ajudan duduk didepan dan Eddie duduk di belakang menemani Presiden Soeharto. Ketika mobil hendak bergerak maju, tiba-tiba Siti Hartinah Soeharto akrab disapa Ibu Tien mengetuk-ngetuk kaca mobil di sampingnya. Eddie lalu menurunkan kaca.

"Siap! Saya, Bu!" kata Eddie.

Bukan hanya itu ibu Tien juga memberikan pesan kepada Eddie agar menjaga betul Presiden Soeharto. Termasuk menjaga Presiden Soeharto agar tidak tergoda dengan perempuan.

"Bu Tien bilang kepada saya, Eddie tolong jaga Bapak yang bener ya. Ingat jangan mancing ikan yang rambutnya panjang ya. Lalu, saya lihat Pak Harto cuma tersenyum dengan senyumnya yang khas. Dan, memang kami nggak neka-neka karena jadwal padat, dan memang sulit sekali lepas dari dekapan rakyat," kata Eddie kala itu.

Sebagai bekal memancing Ibu Tien juga sudah menyiapkan menu lauk pauk sederhana seperti sambal goreng tempe, teri, supermi, dan ikan asin. Menu itu sesuai dengan selera Soeharto.

"Saat itu, Pak Harto berpesan kepada kami, agar mengawal secara longgar, jangan mencolok. Kami cuma membawa pistol, dan radio komunikasi sederhana saja. Sebab, beliau ingin rakyat berani dekat dan bisa ngomong enak. Rakyat zaman itu kan lugu, kalau presiden dikawal ketat ya mana berani mendekat terus ngobrol dengan presiden," tutur Eddie. (bhd)

#Titi Soeharto #Soeharto #Rindu Soeharto #Orde Baru
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Langkah Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti Ternyata 'Bangun Jembatan Retak' Order Baru, Lama dan Reformasi
Sebagai informasi, abolisi adalah hak presiden untuk menghapus tuntutan pidana dan menghentikan proses hukum
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 02 Agustus 2025
Langkah Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti Ternyata 'Bangun Jembatan Retak' Order Baru, Lama dan Reformasi
Indonesia
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Koalisi Masyarakat Sipil menggeruduk rapat Komisi X DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Juli 2025
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Indonesia
Jelaskan Izin PT GAG Tidak Dicabut, Menteri Bahlil Singgung-Singgung Orba
Kendati IUP PT GAG tidak dicabut, Bahlil memastikan pemerintah akan mengawasi ketat operasi mereka
Wisnu Cipto - Selasa, 10 Juni 2025
Jelaskan Izin PT GAG Tidak Dicabut, Menteri Bahlil Singgung-Singgung Orba
Indonesia
Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
Pemajangan tengkorak-tengkorak memiliki simbol nyata dari berbagai tragedi pelanggaran HAM di masa lalu
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
Indonesia
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Wacana pemberian gelar pahlwan nasional kepada Soeharto dianggap mencederai perjuangan reformasi 1998
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Indonesia
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Usulan nama Soeharto menjadi calon Pahlawan Nasional tahun ini menimbulkan pro dan kontra
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Wacana soal usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, mendapat penolakan dari Setara Institute. Sebab, hal itu dianggap belum memenuhi syarat.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Indonesia
Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Polemik usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, kini menuai perhatian. Setara Institute pun mulai khawatir jika akan terjadi kebangkitan Orde Baru.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Polemik Usulan Soeharto Jadi  Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Bagikan