Perusahaan Global Mulai Tutup Operasional dan Tinggalkan Rusia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Maret 2022
Perusahaan Global Mulai Tutup Operasional dan Tinggalkan Rusia

Tim penyelamat membawa seorang warga sipil yang terluka saat terjadi serangan yang dilancarkan Rusia saat melakukan invasi ke Ukraina, di Mykolaiv, Ukraina, Selasa (8/3/2022). ANTARA FOTO/Reuters-HO-L

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perang yang dilakukan Rusia pada Ukraina, mulai membuat negara beruang ditinggalkan para investor terutama dari berbagai perusahaan yang punya kantor aratu merek datang Amerika Serikat dan koalisinya.

Teranyar, Coca-Cola Co dan PepsiCo Inc mengatakan, menangguhkan penjualan soda di Rusia. Kebijakan ini, menjadi merek konsumen Barat yang membatasi operasi di wilayah tersebut setelah invasi Moskow ke Ukraina.

Baca Juga:

Idina Menzel Beri Dukungan untuk Gadis Ukraina yang Nyanyikan Lagu 'Frozen' dari Bunker

Coca-Cola mengatakan bisnisnya di Rusia dan Ukraina menyumbang sekitar 1,0 persen hingga 2,0 persen dari pendapatan operasional bersih perusahaan pada 2021.

PepsiCo adalah salah satu dari sedikit produk Barat yang diizinkan di Uni Soviet sebelum runtuh, mengatakan, akan terus menjual kebutuhan sehari-hari, seperti susu dan produk susu lainnya, susu formula dan makanan bayi, di Rusia.

Hal yang sama dilakukan McDonald's Corp mengatakan akan menutup sementara semua 847 restorannya di Rusia.

Sementara, Produsen mobil mewah Ferrari mengatakan bahwa pihaknya akan menangguhkan ekspor ke Rusia karena invasi Moskow ke Ukraina.

"Mengingat situasi yang sedang berlangsung, Ferrari telah mengambil keputusan untuk menangguhkan produksi kendaraan untuk pasar Rusia hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata perusahaan Italia itu.

Pekerja merakit mobil di pabrik Hyundai Motor. (ANTARA/REUTERS/Babu/as/aa.)
Pekerja merakit mobil di pabrik Hyundai Motor. (ANTARA/REUTERS/Babu/as/aa.)

Produsen mobil sport saingannya, Lamborghini, yang merupakan unit dari Volkswagen mengatakan bahwa pihaknya telah menunda bisnisnya dengan Rusia.

Di sisi lain, Produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor Co telah membatalkan rencana untuk melanjutkan operasi pabrik di Rusia menyusul gangguan pasokan yang berkelanjutan di tengah krisis Ukraina.

Hyundai Motor awalnya berencana membuka kembali operasi pabrik yang dihentikan sementara di St. Petersburg. Namun, hal itu dibatalkan karena kekurangan pasokan semikonduktor otomotif masih terus berlanjut, menurut para pejabat. Pabrik telah ditutup sejak 1 Maret.

Kondisi saat ini, dikutip Antara, pabrik-pabrik otomotif di Rusia dilaporkan menghadapi gangguan dalam pasokan chip. (*)

Baca Juga:

Sean Penn Curhat Selama di Ukraina dan Melintasi Perbatasan Polandia

#Konflik Ukraina #Ukraina #Rusia #Perang
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah
Presiden Irlandia Michael Higgins mengusulkan agar Israel dan negara-negara yang memasok senjata ke negara itu dikeluarkan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah
Dunia
Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar
Debat Darurat dilaksanakan atas permintaan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gulf Cooperation Council (GCC), untuk membahas agresi militer Israel terhadap Qatar yang terjadi pada 9 September.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar
Dunia
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Lima belas dokter mengatakan mereka menangani sedikitnya 114 anak berusia 15 tahun ke bawah dengan luka tembak tunggal di kepala atau dada. Sebagian besar anak meninggal akibat luka tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Dunia
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
DPR mengecam serangan Israel ke Qatar. Hal itu bisa memicu konflik di Timur Tengah.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dikabarkan menantang Indonesia untuk berperang di Laut Ambalat. Lalu, apakah berita ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Bagikan