Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Panic Attack

annehsannehs - Rabu, 15 Desember 2021
Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Panic Attack

Bayangkan tempat-tempat yang menenangkan seperti pantai. (Foto: Unsplash/Tomas Jasovsky)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANIC attack atau serangan panik adalah rasa takut, panik, atau kecemasan yang datang secara tiba-tiba dan intens. Gejala dari serangan panik meliputi kesulitan bernapas, berkeringat, bergetar, dan jantung berdetak dengan cepat.

Beberapa orang juga merasakan nyeri pada bagian dada serta perasaan seolah-olah terlepas dari kenyataan. Ini yang menyebabkan banyak orang yang mengalami panic attack sering salah mengira bahwa mereka terkena serangan jantung atau serangan stroke.

Serangan panik pun bisa terjadi karena beberapa alasan, atau kadang tanpa alasan sama sekali. Serangan panik biasanya terjadi jika kamu mengidap gangguan panik (panic disorder), gangguan kecemasan (anxiety disorder), rutin menggunakan zat-zat tertentu termasuk alkohol atau obat-obatan, atau memiliki kondisi medis tertentu seperti tiroid yang terlalu aktif atau psikosis.

Baca juga:

Ini 5 Solusi untuk Para Guru Seputar Belajar Online

Cemas selama pandemi COVID-19 itu wajar. (Foto: pixabay/absolutvision)
Serangan panik sering disalahpahami sebagai serangan jantung. (Foto: pixabay/absolutvision)

Serangan panik biasanya terjadi ketika kamu terpapar dengan pemicunya, dan tiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda. Beberapa kasus serangan panik pun tidak memiliki pemicu yang jelas.

Meski begitu, pemicu yang umum adalah ketika berada di acara sosial atau kumpul-kumpul keluarga dan teman, ketika harus berbicara di depan umum, mengalami konflik, dan sedang berada di situasi yang mengingatkanmu pada hal yang membuatmu stres, atau teringat masa lalu.

Dikutip dari Healthline, ada beberapa cara untuk mengatasi serangan panik. Cara terbaiknya adalah untuk menutup mata. Ini bisa menghalangi stimuli dan membuatmu lebih fokus untuk bernapas.

Kemudian, sadari bahwa kamu sedang mengalami serangan panik, bukan serangan jantung. Maka dari itu, kamu bisa mengingatkan diri sendiri bahwa ini adalah situasi yang sementara dan kamu akan merasa baik-baik saja.

Baca juga:

Menurut Penelitian, Laki-Laki Botak Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona

Beberapa orang yang sering mengalami serangan panik juga merasa terbantu ketika memfokuskan perhatian mereka pada satu hal ketika diserang panik. Pilihlah satu objek yang terlihat jelas di pandangan.

Misalnya, lihatlah jam dinding. Perhatikan bagaimana jarumnya bergerak, kemudian bagaimana bentuk, warna, dan model jam tersebut. Memfokuskan diri pada satu objek mampu meredakan gejala panik.

Kemudian kamu juga bisa memikirkan tempat yang bahagia menurutmu. Teknik ini disebut sebagai guided imagery yang mampu mengurangi stres dan kecemasan. Menurut studi yang dipublikasikan pada PubMed Central, menghabiskan waktu di alam atau memvisualisasikan alam mampu membantu mengatasi dan mengatur kecemasan.

Kelingking Beach. (Foto unsplash/kilarov345)
Bayangkan tempat yang kamu cintai, contohnya pantai. (Foto: unsplash/kilarov345)

Bayangkan tempat yang paling menenangkan untukmu. Contohnya, gambarkan dirimu sedang menggali jari-jari kaki di pasir yang hangat, atau bayangkan aroma yang tajam dari pohon pinus yang menyegarkan dan menenangkan.

Lavender juga menjadi pengobatan tradisional untuk mengurangi stres dan membuat kita menjadi lebih rileks. Minyak esensial dari Lavender yang murni bisa memberikan aroma yang menenangkan. Maka dari itu, kamu bisa selalu menyiapkan aroma terapi lavender atau roll on aroma terapi Lavender.

Untuk jangka panjang, kamu bisa mempertimbangkan untuk berolahraga secara rutin. Dikutip dari Healthline, ahli kesehatan menemukan bahwa berolahraga sampai mencapai 60 sampai 90% dari detak jantung maksimum selama 20 menit selama tiga kali seminggu mampu membantu mengurangi kecemasan.

Kamu juga harus berpikir untuk meminta bantuan profesional jika sudah merasakan serangan panik ini menganggu aktivitas sehari-hari. Psikiater juga bisa memberikan resep obat seperti Benzodiazepines seperti alprazolam (Xanax) yang membantu mengatasi gejala panik. (shn)

Baca juga:

Efek Samping Vaksin COVID-19 Bagi Pemilik Filler Wajah

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan