Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Panic Attack


Bayangkan tempat-tempat yang menenangkan seperti pantai. (Foto: Unsplash/Tomas Jasovsky)
PANIC attack atau serangan panik adalah rasa takut, panik, atau kecemasan yang datang secara tiba-tiba dan intens. Gejala dari serangan panik meliputi kesulitan bernapas, berkeringat, bergetar, dan jantung berdetak dengan cepat.
Beberapa orang juga merasakan nyeri pada bagian dada serta perasaan seolah-olah terlepas dari kenyataan. Ini yang menyebabkan banyak orang yang mengalami panic attack sering salah mengira bahwa mereka terkena serangan jantung atau serangan stroke.
Serangan panik pun bisa terjadi karena beberapa alasan, atau kadang tanpa alasan sama sekali. Serangan panik biasanya terjadi jika kamu mengidap gangguan panik (panic disorder), gangguan kecemasan (anxiety disorder), rutin menggunakan zat-zat tertentu termasuk alkohol atau obat-obatan, atau memiliki kondisi medis tertentu seperti tiroid yang terlalu aktif atau psikosis.
Baca juga:

Serangan panik biasanya terjadi ketika kamu terpapar dengan pemicunya, dan tiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda. Beberapa kasus serangan panik pun tidak memiliki pemicu yang jelas.
Meski begitu, pemicu yang umum adalah ketika berada di acara sosial atau kumpul-kumpul keluarga dan teman, ketika harus berbicara di depan umum, mengalami konflik, dan sedang berada di situasi yang mengingatkanmu pada hal yang membuatmu stres, atau teringat masa lalu.
Dikutip dari Healthline, ada beberapa cara untuk mengatasi serangan panik. Cara terbaiknya adalah untuk menutup mata. Ini bisa menghalangi stimuli dan membuatmu lebih fokus untuk bernapas.
Kemudian, sadari bahwa kamu sedang mengalami serangan panik, bukan serangan jantung. Maka dari itu, kamu bisa mengingatkan diri sendiri bahwa ini adalah situasi yang sementara dan kamu akan merasa baik-baik saja.
Baca juga:
Menurut Penelitian, Laki-Laki Botak Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona
Beberapa orang yang sering mengalami serangan panik juga merasa terbantu ketika memfokuskan perhatian mereka pada satu hal ketika diserang panik. Pilihlah satu objek yang terlihat jelas di pandangan.
Misalnya, lihatlah jam dinding. Perhatikan bagaimana jarumnya bergerak, kemudian bagaimana bentuk, warna, dan model jam tersebut. Memfokuskan diri pada satu objek mampu meredakan gejala panik.
Kemudian kamu juga bisa memikirkan tempat yang bahagia menurutmu. Teknik ini disebut sebagai guided imagery yang mampu mengurangi stres dan kecemasan. Menurut studi yang dipublikasikan pada PubMed Central, menghabiskan waktu di alam atau memvisualisasikan alam mampu membantu mengatasi dan mengatur kecemasan.

Bayangkan tempat yang paling menenangkan untukmu. Contohnya, gambarkan dirimu sedang menggali jari-jari kaki di pasir yang hangat, atau bayangkan aroma yang tajam dari pohon pinus yang menyegarkan dan menenangkan.
Lavender juga menjadi pengobatan tradisional untuk mengurangi stres dan membuat kita menjadi lebih rileks. Minyak esensial dari Lavender yang murni bisa memberikan aroma yang menenangkan. Maka dari itu, kamu bisa selalu menyiapkan aroma terapi lavender atau roll on aroma terapi Lavender.
Untuk jangka panjang, kamu bisa mempertimbangkan untuk berolahraga secara rutin. Dikutip dari Healthline, ahli kesehatan menemukan bahwa berolahraga sampai mencapai 60 sampai 90% dari detak jantung maksimum selama 20 menit selama tiga kali seminggu mampu membantu mengurangi kecemasan.
Kamu juga harus berpikir untuk meminta bantuan profesional jika sudah merasakan serangan panik ini menganggu aktivitas sehari-hari. Psikiater juga bisa memberikan resep obat seperti Benzodiazepines seperti alprazolam (Xanax) yang membantu mengatasi gejala panik. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
