Pertemuan Golkar dengan Demokrat Cari Alternatif Koalisi Baru Pilpres 2024


Pertemuan pimpinan Partai Demokrat dengan Pimpinan Partai Golkar di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
MerahPutih.com - Sejumlah partai politik (parpol) masih saling penjajakan untuk mencari kawan koalisi yang cocok untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Seperti halnya yang dilakukan Partai Golkar dan Partai Demokrat beberapa hari lalu yang bertemu, padahal keduanya telah mempunyai koalisi. Golkar di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Demokrat di Koalisi Perubahan.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, pertemuan Golkar dan Demokrat adalah bentuk silaturahmi antar-partai politik menyongsong 2024. Tak menutup kemungkinan juga pertemuan tersebut untuk membangun kerja sama baru mengingat koalisi keduanya masih buram.
Baca Juga:
PPP Dukung Ganjar, Koalisi Indonesia Bersatu Sudah Tak Efektif
Contohnya di KIB yang tergabung dari Partai Golkar, PAN dan PPP. Koalisi tersebut kemungkinan besar akan bubar karena PPP sudah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo yang merupakan kader dari PDI Perjuangan.
Sedangkan untuk Koalisi Perubahan masih belum jelas arahnya, lantaran hingga kini masih mencari sosok yang cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies di Pilpres tahun depan.
"Membangun komunikasi politik saja, mencari alternatif-alternatif kemungkinan baru koalisi baru. Karena kan di koalisi (mereka) belum jelas," kata Cecep saat dihubungi Merahputih.com, Selasa (2/5).
Menurut Cecep, parpol masih terus berkelana mencari kawan yang pas untuk berkoalisi, sehingga nantinya bisa kuat dan bahkan menang dalam pertarungan Pemilu 2024.
"Mungkin Golkar mencari potensi kemungkinan lain yah, alternatif lain kalau dia misal dengan Demokrat," terangnya.
Baca Juga:
Setelah Bertemu Cak Imin, Prabowo Nyatakan Koalisi KIR Solid
Lebih lanjut Cecep menerangkan, sejauh ini Koalisi Perubahan masih mentok dengan mencari nama yang mempunyai elektabilitas tinggi untuk dapat bertarung memperebutkan orang nomor 1 dan 2 di Indonesia.
"Paling kan Demokrat sendiri AHY disodorkan ke Anies masih belum diterima oleh NasDem-PKS karena PKS punya Aher/Syaikhu dan menyerahkan Anies untuk memilih," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Partai Buruh akan Deklarasikan Koalisi Orang Kecil saat May Day
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan

Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan

Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP
