Pertempuran Pecah di Ibu Kota Ukraina Kiev

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 16 Maret 2022
Pertempuran Pecah di Ibu Kota Ukraina Kiev

Penyelamatan bangunan apartemen yang rusak akibat serangan Rusia di Kiev, Ukraina, dalam foto yang dirilis 15 Maret 2022 oleh Layanan Darurat Negara Ukraina. ANTARA/HO via REUTERS/as

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Serangan Rusia di Kiev pada Selasa (15/3) menewaskan sedikitnya dua orang. Demikian pernyataan dari pihak berwenang Ukraina.

Pasukan Rusia memperkuat cengkeramannya di ibu kota Ukraina itu dan wali kota setempat melarang penduduk keluar rumah selama 35 jam mulai 18.00 GMT (Rabu 16/3, pukul 01.00 WIB).

Dua ledakan besar terdengar di pusat kota sebelum fajar pada Selasa.

Baca Juga:

Tiongkok Bantah Tuduhan Persenjatai Rusia dalam Serangan ke Ukraina

Pada Senin (14/3) malam, peluru-peluru pelacak berpendar di langit ketika pasukan Ukraina tampak membidik drone (pesawat nirawak) Rusia.

"Hari ini momen yang sulit dan berbahaya," kata Wali Kota Kiev Vitali Klitschko.

"Ibu kota ini adalah jantung Ukraina, dan akan dipertahankan. Kiev, yang saat ini menjadi simbol dan basis terdepan dari kebebasan dan keamanan Eropa, tak akan kami serahkan."

Kantor berita Reuters menyaksikan sebuah blok apartemen yang tinggi terbakar setelah dihantam roket.

Pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dan tim penyelamat membantu evakuasi warga yang terjebak di dalam gedung itu dengan menggunakan tangga.

Baca Juga:

AS Peringatkan Tiongkok Konsekuensi Jika Bantu Rusia

Sesosok jenazah terbaring di atas tanah dalam sebuah kantong.

Kiev telah terhindar dari serangan terburuk sejak invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari, tapi pasukan Rusia sedikit demi sedikit mendekati kota itu dan serangan semakin ditingkatkan.

"Apa yang terjadi saat ini Kharkiv, di Mariupol dan kota-kota lainnya, dapat dipahami bahwa cepat atau lambat akan terjadi di Kiev," kata warga lokal, Igor Krupa.

Sambil duduk di tanah di luar gedung apartemen yang hancur itu, dia menggambarkan bagaimana dia mengurung dirinya dengan furnitur dan barang-barang dari logam sebelum tidur.

"Ini benar-benar melindungi saya karena semua jendela hancur dan semua pecahannya masuk ke apartemen, dan saya tidak terluka. Hanya ada beberapa luka gores," katanya.

Di bagian lain kota itu, penduduk membersihkan reruntuhan dari rumah mereka setelah serangan menghancurkan jendela, merusak balkon, dan meninggalkan puing yang berserakan di tanah.

Sudah ribuan orang tewas dan jutaan lagi mengungsi selama perang itu. (*)

Baca Juga:

Rusia Bombardir Masjid Tempat Anak-Anak Berlindung di Mariupol

#Ukraina #Konflik Ukraina #Rusia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Dunia
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Peringatan ancaman gelombang tsunami telah dicabut di wilayah Kamchatka, Rusia, setelah gempa magnitudo 8,8 melanda pada pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Dunia
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagi banyak warga di Prefektur Fukushima, peringatan ini mungkin membangkitkan kembali kenangan kelam tentang salah satu bencana nuklir terburuk yang pernah terjadi di dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagikan