Persiapkan New Normal, Pemerintah: Jangan Harap Bisa Kembali ke Masa Sebelum Corona
Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 meminta masyarakat bersiap menjalani kehidupan normal yang baru (New Normal) dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kita tidak bisa berharap kembali ke saat sebelum COVID-19 menjadi pandemi di dunia," kata Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Selasa (26/5).
Baca Juga:
Pandemi Corona Diklaim Tak Mampu Kembalikan Kehidupan Normal Seperti Sedia Kala
Menurutnya upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam menghadapi pandemi ini sama seperti di negara lain.
Yurianto mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter, mengenakan masker, dan cuci tangan dengan sabun.
Upaya-upaya ini menurutnya menentukan apakah masyarakat bisa produktif kembali dan aman dari COVID-19.
"Melalui Gugus Tugas, kami akan terus meminta masyarakat untuk patuh pada kriteria tersebut sebagai basis perubahan. Ini tidak mudah, dan tidak bisa serta merta terjadi," katanya.
Di Indonesia sendiri menurutnya banyak daerah yang karena kepatuhan masyarakatnya kasus positif mulai menurun. Dengan begitu, skenario masyarakat untuk kembali menjadi produktif bisa mulai dirancang dan aman dari COVID-19.
"Kita yakinkan produktivitas bisa dikembalikan, namun tidak dengan kasus baru. Penderita COVID-19 bukan masalah sederhana, ini masalah kompleks dan akan menghabiskan sumber daya. Apapun yang terjadi kita harus mencegahnya, ga ada ruang kita ketakutan atau gegabah menghadapinya," ujar Yurianto.
Ia mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Salah satu hal yang Yuri anjurkan adalah tidak menggunakan fasilitas bersama secara bergantian.
Jikapun terpaksa menggunakan fasilitas bersama bergantian, Yuri meminta masyarakat memastikan kebersihan fasilitas tersebut.
"Biasakan untuk tidak menggunakan fasilitas bersama bergantian. Kalaupun tidak memungkinkan, maka pastikan bahwa fasilitas itu secara rutin dibersihkan, secara rutin kita jaga higienenya," kata Yuri.
Yuri mengatakan, penularan kasus Covid-19 masih terjadi. Hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya kasus corona dari hari ke hari.
Oleh karenanya, pola hidup bersih dan sehat penting diterapkan, terlebih sebentar lagi Indonesia akan menerapkan fase new normal.
"Apabila memang dipertimbangkan tidak terlalu penting sebaiknya tidak keluar rumah. Namun apabila kita harus keluar rumah gunakan masker, batasi waktunya," ujar Yuri.
Selain itu, bagi yang terpaksa bekerja di luar rumah, Yuri meminta supaya prinsip kebersihan dan jaga jarak tetap dikedepankan.
Baca Juga:
Update COVID-19 Minggu (24/5): Jumlah Pasien Positif Bertambah 526 Orang
Saat ini, lanjut Yuri, para ahli sedang berupaya keras untuk mencari vaksin agar kekebalan masyarakat mampu menghadapi COVID-19.
"Para ahli termasuk dari WNI berupaya untuk melakukan itu. Oleh karena itu bagaimana kita berusaha lindungi diri kita, cara berpikir ini bila bisa jadi acuan Indonesia," kata Yuri.
"Maka rakyat Indonesia bisa terlindungi, kebersamaan, dilakukan terus menerus penuh kesadaran," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: FBI Tangkap Bill Gates Karena Tuduhan Teror Biologis
Bagikan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia