Persiapkan New Normal, Pemerintah: Jangan Harap Bisa Kembali ke Masa Sebelum Corona

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 27 Mei 2020
 Persiapkan New Normal, Pemerintah: Jangan Harap Bisa Kembali ke Masa Sebelum Corona

Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 meminta masyarakat bersiap menjalani kehidupan normal yang baru (New Normal) dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kita tidak bisa berharap kembali ke saat sebelum COVID-19 menjadi pandemi di dunia," kata Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Selasa (26/5).

Baca Juga:

Pandemi Corona Diklaim Tak Mampu Kembalikan Kehidupan Normal Seperti Sedia Kala

Menurutnya upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam menghadapi pandemi ini sama seperti di negara lain.

Yurianto mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter, mengenakan masker, dan cuci tangan dengan sabun.

Jubir Pemerintah Achmad Yurianto
Jubir Pemerintah Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Upaya-upaya ini menurutnya menentukan apakah masyarakat bisa produktif kembali dan aman dari COVID-19.

"Melalui Gugus Tugas, kami akan terus meminta masyarakat untuk patuh pada kriteria tersebut sebagai basis perubahan. Ini tidak mudah, dan tidak bisa serta merta terjadi," katanya.

Di Indonesia sendiri menurutnya banyak daerah yang karena kepatuhan masyarakatnya kasus positif mulai menurun. Dengan begitu, skenario masyarakat untuk kembali menjadi produktif bisa mulai dirancang dan aman dari COVID-19.

"Kita yakinkan produktivitas bisa dikembalikan, namun tidak dengan kasus baru. Penderita COVID-19 bukan masalah sederhana, ini masalah kompleks dan akan menghabiskan sumber daya. Apapun yang terjadi kita harus mencegahnya, ga ada ruang kita ketakutan atau gegabah menghadapinya," ujar Yurianto.

Ia mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Salah satu hal yang Yuri anjurkan adalah tidak menggunakan fasilitas bersama secara bergantian.

Jikapun terpaksa menggunakan fasilitas bersama bergantian, Yuri meminta masyarakat memastikan kebersihan fasilitas tersebut.

"Biasakan untuk tidak menggunakan fasilitas bersama bergantian. Kalaupun tidak memungkinkan, maka pastikan bahwa fasilitas itu secara rutin dibersihkan, secara rutin kita jaga higienenya," kata Yuri.

Yuri mengatakan, penularan kasus Covid-19 masih terjadi. Hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya kasus corona dari hari ke hari.

Oleh karenanya, pola hidup bersih dan sehat penting diterapkan, terlebih sebentar lagi Indonesia akan menerapkan fase new normal.

"Apabila memang dipertimbangkan tidak terlalu penting sebaiknya tidak keluar rumah. Namun apabila kita harus keluar rumah gunakan masker, batasi waktunya," ujar Yuri.

Selain itu, bagi yang terpaksa bekerja di luar rumah, Yuri meminta supaya prinsip kebersihan dan jaga jarak tetap dikedepankan.

Baca Juga:

Update COVID-19 Minggu (24/5): Jumlah Pasien Positif Bertambah 526 Orang

Saat ini, lanjut Yuri, para ahli sedang berupaya keras untuk mencari vaksin agar kekebalan masyarakat mampu menghadapi COVID-19.

"Para ahli termasuk dari WNI berupaya untuk melakukan itu. Oleh karena itu bagaimana kita berusaha lindungi diri kita, cara berpikir ini bila bisa jadi acuan Indonesia," kata Yuri.

"Maka rakyat Indonesia bisa terlindungi, kebersamaan, dilakukan terus menerus penuh kesadaran," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: FBI Tangkap Bill Gates Karena Tuduhan Teror Biologis

#Achmad Yurianto #Kementerian Kesehatan #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Benjamin mengaku baru menerima panggilan untuk pelantikan dari Sekretaris Kabinet sekitar setengah jam sebelum acara dimulai.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Indonesia
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Pelantikan Benjamin Paulus Octavianus dilaksanakan serentak dengan pengangkatan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Indonesia
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen rumah sakit dan puskesmas di Indonesia agar lebih disiplin menjaga standar kebersihan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Bagikan