Perppu Ormas, Fadli Zon: Salah Diagnosa Salah Kasih Obat
Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri) didampingi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kedua kanan) berbincang dengan Ketua Asosiasi Pakar Hukum Pidana. ( ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
MerahPutih - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengibaratkan penerbitan Perppu Ormas oleh pemerintah seperti seorang dokter salah mendiagnosa pasien. Akibatnya, penyakit semakin parah dan menyebar hingga menimbulkan kematian.
Ia menduga, penerbitan Perppu Ormas bakal menjadi bumerang bagi pemerintah sendiri.
"Pemerintah sering kali salah diagnosa sehingga salah kasih obat, ini bisa jadi bumerang," ujarnya saat mengisi diskusi "Cemas Perppu Ormas" di Jakarta Pusat, Sabtu (15/7).
Politisi Gerindra ini pun menyarankan pemerintah tidak terburu-buru membumbuhkan tanda tangan pembubaran ormas.
"Harus selektif dan diidentifikasi dulu, jangan sepihak membubarkan ormas, bisa jadi rakyat melawan," tandasnya.
Ia mencontohkah Telegrap yang akan diblokir pemerintah hanya gegara acap digunakan teroris.
"Nah, kalau Telegrap diblokir cuma gara-gara sering digunakan teroris, kenapa panci tidak diblokir juga, itu kan sering digunakan untuk teror bom," kata Fadli.
Berdasarkan hal itu, Fadli menyebut pemerintah sudah melakukan abuse of power, kesewenang-wenangan yang terorganisir.
Lebih lanjut, putra Minang ini menuturkan pemerintah saat ini sudah mengarahkan kepemimpinan ke arah diktator gaya baru.
"Kalau dulu partai Masyumi dibubarkan, dan sebagian organisasi mau dibubarkan, artinya kita kembali kepada gaya lama 'kepemimpinan seumur hidup'," kata Fadli. (Fdi)
Baca juga berita terkait berikut ini: Perppu Ormas, Fadli Zon: Pemerintah Belajar Jadi Diktator Baru
Bagikan
Berita Terkait
TNI Diminta Sapu Bersih Ormas Preman yang Meresahkan dan Mengaku Terafiliasi Parpol
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas
Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata
Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg
Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar
2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998