Perjalanan Hidup Dalang Kondang Ki Enthus Susmono sebelum Berpulang


Ki Enthus Susmono. (Foto: Facebook Ki Enthus Susmono Satria Laras)
KABAR duka datang menyelimuti dunia pewayangan. Di usia yang ke-51, dalang kondang Ki Enthus Susmono pergi menghadap Tuhan. Ki Enthus, panggilan akrabnya, wafat pada Senin (14/5) sekira pukul 19.01 WIB, diduga akibat serangan jantung. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Soeselo, Slawi, Jawa Tengah.
Semasa menjadi dalang, Ki Enthus merupakan salah satu dalang berkharismatik. Ia mampu menyihir penonton dalam setiap pementasan wayang. Sepak terjangnya dalam pelestarian budaya pun tak boleh diragukan. Pada Maret 2012 lalu, ia mendirikan Umah Wayang (Rumah Wayang), yang berisi koleksi wayang dan sejumlah produk budaya khas daerah Tegal.

Menurut Ki Enthus, seperti yang dikutip dari Tempo.co, tujuan Umah Wayang untuk mengedukasi generasi muda terhadap budaya wayang. Selain melihat ratusan koleksi wayang Ki Enthus, pada pengunjung juga diberi kebebasan untuk memainkan gamelan yang disediakan. "Setidaknya untuk memperkenalkan," kata Ki Enthus.
Selain memiliki pengaruh besar terhadap dunia pewayangan, anak semata wayang Soemarjadihardja, dalang wayang golek Tegal dengan istri ketiga bernama Tarminah itu juga menorehkan tinta emas dalam budaya. Setidaknya, lima penghargaan besar dikalungkan lelaki kelahiran 21 Juni 1966 di Tegal itu.

Sepanjang kariernya, Ki Enthus pun telah menelurkan 19 karya kreatif pewayangan. Adapun beberapa di antaranya seperti Wayang Prayungan (2000), Wayang Batman, Wayang Alien, Wayang Tokoh-tokoh Politik, Wayang Teletubies, Wayang Planet (2001), Wayang Osama bin Laden (2002), dan Wayang George Bush (2006 dan 2008).
Setelah bergelut dalam dunia dalang, pada 8 Januari 2014, ia dilantik sebagai Bupati Tegal oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk periode 2014-2019. Namun, di dalam masa baktinya itu Ki Enthus harus memenuhi panggilan Sang Kuasa.

Selamat jalan, Ki Enthus. Meski ragamu telah meninggalkan dunia ini, namun segala karya dan baktimu akan tetap abadi.
Bagikan
Berita Terkait
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya

Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI

Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional

Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta

Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian

Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan

Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia

5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
