Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba


Puluhan tengkorak menjadi simbol kekejaman Orab. (Foto: Dok Aktivis 1998)
MerahPutih.com - Ratusan aktivis 1998 berkumpul memperingati 27 tahun reformasi hari ini. Mereka menggelar diskusi publik “Soeharto: Pahlawan atau Penjahat HAM?”, sekaligus memajang puluhan tengkorak imitasi di depan panggung acara yang memiliki simbol tersendiri.
"Jadi selama kediktatoran order baru berkuasa di Republik Indonesia sudah banyak memakan korban," kata aktivis '98 ISTN Jakarta, Jimmy Fajar Jimbong, saat ditemui dalam acara yang digelar di Grand Sahid, Jakarta Selatan, Sabtu (24/5).
Jimmy menegaskan, pemajangan tengkorak-tengkorak memiliki simbol nyata dari berbagai tragedi pelanggaran HAM di masa lalu. Menurut dia, tengkorak-tengkorak yang dipamerkan itu mewakili para korban kekejaman di era orba.
Baca juga:
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
“Ada petrus, penculikan aktivis, kemudian kasus tanah, Marsinah, Widji Thukul, dan lain sebagainya. Begitu banyak warga rakyat atau masyarakat Indonesia yang tidak ditemukan sampai sekarang. Dari sini sudah terpampang kawan-kawan kita yang banyak hilang dan sampai saat ini belum kembali,” tutur Jimmy.
"Artinya tentorak-tentorak ini adalah simbolisasi bagaimana mereka dihilangkan dengan paksa. Di mana mereka dibunuh dengan paksa karena mereka melawan kezoliman pemerintahan order baru. Untuk itu bahwa kita disini bukan hanya sekedar buah keringati tapi ada nilai-nilai yang kita perjuangkan," paparnya lagi
Lebih jauh, Jimmy mengungkapkan perjuangan reformasi 1998 yang telah banyak memakan korban jiwa masih belum sepenuhnya terwujud seperti yang diharapkan.
Baca juga:
Sisi Lain Reformasi 1998, Banyak Ditemukan Kondom Di Gedung DPR RI
“Tahun 1998 kita bercita-cita menegakkan demokrasi yang akhirnya kita harus membayar mahal. Perjuangan demokrasi di Republik Indonesia menurunkan order baru pada saat itu dan sekarang sudah berganti. Namun ini belum seperti yang kita harapkan,” tandasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Kematian Pengemudi Ojol

Langkah Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti Ternyata 'Bangun Jembatan Retak' Order Baru, Lama dan Reformasi

Aksi Demo Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Geruduk Kementerian Kebudayaan

Prabowo Didesak Pecat Menbud Fadli Zon, Aktivis 98 Beberkan 3 Bukti Perkosaan Massal Bukan Rumor

Sebut Fadli Zon Lukai Hati Korban, Pdt Lorens Minta Perkosaan 98 Meskipun Sejarah Pahit Harus Diakui

Akademisi Desak Transparansi dengan Melibatkan TGPF dan Penyintas Mei 1998 dalam Penulisan Sejarah Nasional

Jelaskan Izin PT GAG Tidak Dicabut, Menteri Bahlil Singgung-Singgung Orba

Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba

Diskusi Publik dan Instalasi Seni Refleksi 27 Tahun Reformasi 1998

Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
