ASI

Perhatikan Ini Sebelum Menerima atau Mendonorkan ASI

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Kamis, 29 Juli 2021
Perhatikan Ini Sebelum Menerima atau Mendonorkan ASI

Hal yang harus dilakukan sebelum donor ASI (Sumber: The Japan Times)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ASI mengandung nutrisi penting untuk bayi yang baru lahir. Setiap tetesnya memiliki jutaan manfaat. Sayangnya, masih banyak bayi yang tidak berkesempatan merasakan nutrisi terbaik dari ASI. Berbagai alasan pun melatarbelakangi mengapa seorang ibu tidak bisa menyusui anaknya. Mulai dari alasan medis hingga sang ibu meninggal dunia.

Di sisi lain, banyak ibu yang diberkati dengan ASI melimpah sementara kebutuhan ASI anaknya sudah tercukupi. Solusi yang paling tepat untuk hal tersebut adalah dengan donor ASI.

Baca juga:

3 Sumber Protein Rendah Lemak yang Cocok Untuk Diet Sehat dan Seimbang

Menyusui bayi
Bayi mendapatkan ASI (FOTO:MP/IFTINAVIA)

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menyadari bahwa dalam situasi tertentu donor ASI akan sangat membantu dibandingkan jika anak tidak bisa mendapatkan ASI sama sekali. Namun saat ini Indonesia tidak memiliki lembaga resmi yang bertugas memfasilitasi hal tersebut. Oleh karena itu, ibu yang ingin mendonorkan ASI atau ibu yang ingin mencari donor ASI bisa menghubungi fasilitas kesehatan yang sudah biasa menerima, memeriksa dan mengelola donor ASI.

Namun sebelum mencari donor ASI untuk si kecil, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan oleh pengasuh si kecil. Pertama, para orangtua atau pengasuh perlu mempertimbangkan berbagai aspek sebelum menerima donor ASI. Misalnya aspek medis, agama dan sosial budaya. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang calon pendonor ASI. Dari segi aspek medis misalnya mencari donor ASI dari ibu dengan golongan darah yang sama, mengonsumsi makanan yang bergizi dan lain sebagainya.

Baca juga:

Cantik dari Dalam, Beauty Skincare yang Bisa Dikonsumsi

MENYUSUI
Berbagai hal yang harus dipertimbangkan sebelum menerima donor ASI (Sumber: UNICEF)

Donor ASI hanya bisa dilakukan oleh ibu yang sehat dan sudah melalui proses skrining kesehatan misalnya skrining penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C, skrining penyakit HIV dan skrining CMV), skrining sifilis dan lain-lain layaknya hendak mendonorkan darah. Skrining tersebut perlu dilakukan sebelum ibu memerah ASInya. ASI yang akan didonorkan pun harus di skrining ulang untuk mengetahui apakah ASI layak didonorkan atau tidak.

Donor AS sifatnya sementara. Keluarga penerima donor perlu mendapat pendampingan dari konselor menyusui supaya saat situasi memungkinkan, bayi bisa mendapatakan susu dari ibunya. Jika ibu si bayi meninggal, AIMI menyarankan donor ASI dicari dari keluarga. Itu karena donorASI bukan hanya kebutuhan sementara tetapi bisa berlangsung lama. (Avia)

Baca juga:

Kaum Rebahan Berisiko Menjadi Skinny Fat

#Parenting #Kesehatan #ASI #Bayi #Merawat Bayi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan