Kesehatan

Perempuan Masih Memandang Remeh Varises

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 09 Juni 2022
Perempuan Masih Memandang Remeh Varises

Jangan anggap enteng varises. (Foto: Unsplash/Dan Gold)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BANYAK perempuan yang masih memandang varises sebelah mata. Padahal varises memiliki potensi bahaya yang tinggi. Dilansir dari Channel News Asia, Professor Chong Tze Tec, Kepala & Konsultan Senior Bedah Vaskular di Singapore General Hospital (SGH), menyebutkan bahwa Survei YouGov tahun 2021 menemukan lebih dari satu dari tiga orang di Singapura menderita varises.

Dari jumlah ini, tiga perempat penderita mengatakan mereka tidak mencari, dan tidak berniat mencari, bantuan medis untuk itu.

Baca Juga:

Pasien Cacar Monyet Harus Menjauhi Hewan Peliharaan

kaki
Varises menyebabkan pembuluh darah terlihat dengan warna hijau-biru. (Foto: Unsplash/Billie)

Varises menyebabkan pembuluh darah terlihat dengan warna hijau-biru seperti tali mengalir di kulit. Ini dapat mengakibatkan kram di kaki, nyeri dan bengkak. Tak hanya nyeri tapi juga membuat penderitanya menjadi kehilangan kepercayaan diri, dan merendahkan kemampuan untuk melakukan rutinitas sehari-hari.

Menurut Dr. Sriram Narayan, konsultan senior ahli bedah vaskular pada The Harley Street Heart dan Vascular Centre, menjelaskan bahwa varises sebagai vena yang tidak normal dan berliku-liku yang memiliki ukuran lebih dari 3 mm.

Chong menambahkan bahwa kondisi ini terjadi karena katup, jaringan yang mencegah darah mengalir mundur pada vena, kemudian berhenti bekerja sehingga mempengaruhi sirkulasi darah tidak jalan dengan lancar.

Kemudian Dr. John Tan mengatakan bahwa tanpa fungsi katup yang tepat darah cenderung mengalir ke bawah. Sehingga menimbulkan pengumpulan darah di kaki sehingga menyebabkan vena menonjol.

Baca Juga:

Kenali Pemicu Keinginan Makan yang Asin-Asin

kaki
Salah satu penyebabnya adalah terlalu lama berdiri. (Foto: Unsplash/Klara Kulikova)

Sriram menegaskan secara keseluruhan gangguan vena ini memiliki kasus yang lebih tinggi di tempat-tempat yang padahal memiliki harapan hidup lebih lama.

Gangguan ini disebabkan karena pola seseorang yang kebanyakan berdiri ketimbang duduk. Semakin seseorang berdiri maka akan menyebab kerentanan terkena gangguan vena ini. Dia menyebutkan bahwa bukan hanya ciri-ciri itu saja yang terlihat. Nantinya bila sudah dalam kondisi kronis dapat menyebabkan borok dan pembengkakan.

Tan menjelaskan bahwa pada umumnya 35 persen wanita di atas usia 20 tahun memiliki varises dan vena laba-laba. Namun berbeda dengan kondisi pria yang lebih jarang terjadi sekitar 20 persen.

Kasus gangguan ini terjadi karena perubahan hormonal dan kehamilan. Hormon estrogen pada perempuan dapat melemahkan dinding pembuluh darah dan menyebabkan katup berfungsi tak normal. (mrf)

Baca Juga:

Obat Tepat Redakan Batuk-Pilek pada Anak

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan