Perbedaan Sirloin dan Tenderloin, Lebih Enak Mana?


Tenderloin dan Sirloin bagian yang kerap digunakan sebagai olahan steak. (Foto: Unsplash/Kyle Mackie)
KALAU kamu pergi ke restoran atau tempat makan steak, pasti sudah tidak asing lagi sirloin dan tenderloin. Keduanya merupakan bagian dari daging sapi dan sering diolah menjadi berbagai jenis makanan. Lalu, apa yang membedakan antara sirloin dan tenderloin?
Sirloin dan tenderloin merupakan dua jenis potongan daging sapi yang kerap digunakan sebagai olahan steak atau daging panggang. Meski berasal dari bagian punggung sapi, kedua jenis potongan daging sapi ini memiliki beberapa perbedaan dari segi rasa, tekstur, hingga kandungan kolestrol dan protein di dalamnya.
Mengutip Alodokter, baik daging sirloin maupun tenderloin memiliki tekstur daging paling lembu di antara bagian daging sapi lainnya. Namun, daging sirloin memiliki tekstur yang lebih kenyal atau alot, sedangkan tenderloin umumnya lebih empuk. Potongan daging tenderloin juga lebih tebal dibandingkan sirloin.
Baca juga:
Resep Tumis Daging Sapi Jamur, Sajian Istimewa untuk Keluarga

Keduanya juga jenis potongan daging sapi yang memiliki lemak paling rendah. Namun, kandungan lemak dan protein pada kedua jenis potongan daging ini sedikit berbeda.
Di dalam 100 gram daging sirloin, terkandung sekitar 12 sampai 14 garam lemak dan 90 miligram kolestrol. Sementara itu, 100 gram tenderloin mengandung lemak sebesar 18 sampai 20 gram dan sekitar 70 miligram kolestrol.
Dari segi protein, sirloin memang lebih unggul. 100 gram sirloin terdapat sektiar 29 gram protein. Sedangkan tenderloin hanya mengandung 18 gram protein per 100 gramnya.
Baca juga:
Yuk, Masak Semur Daging Sapi khas Betawi yang Manis dan Gurih

Akan tetapi, perlu diingat bahwa kandungan lemak pada daging sirloin maupun tenderloin bisa berbeda, tergantung jenis sapinya.
Umumnya, daging sapi impor seperti daging sapi Angus, Kobe, dan wagyu, mengandung lebih banyak lemak daripada daging sapi lokal.
Untuk durasi memasak, tekstur sirloin yang lebih keras atau kenyal memerlukan waktu pengolahan daging lebih lama, yakni enam sampai 10 menit untuk setiap sisi daging.
Berbeda dengan pengolahan daging sirloin, durasi memasak tenderloin sebaiknya tidak terlalu lama karena tekstur dagingnya yang lebih lembut.
Tidak disarankan untuk mengonsumsi daging sapi secara berlebihan karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskular hingga kanker usus besar. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut

Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda

Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional

Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Viral, BGN Sebut Ada Kandungan Ayam dan Telur

Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber

Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B

Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

'Demon Slayer: Infinity Castle' Jadi Inspirasi Kolaborasi Menu Minuman Eksklusif
