Perbaikan Gizi Sampai Anak Usia Dua Tahun Cara Baik Cegah Stunting

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Januari 2024
Perbaikan Gizi Sampai Anak Usia Dua Tahun Cara Baik Cegah Stunting

Anak balita dan ibu menerima bantuan makanan untuk pemenuhan gizi agar terhindar dari stunting

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Jumlah balita berisiko stunting di Indonesia pada 2022 masih tersisa 4,7 juta jiwa atau setara 21,6 persen dari populasi balita. Itu artinya, Indonesia harus bekerja keras menurunkan rata-rata 3,8 persen di 2023 dan 2024 secara berturut.

Stunting ini, dapat terjadi sejak sebelum lahir. Hal ini dapat dilihat dari prevalensi stunting berdasarkan kelompok usia hasil SSGI 2022, di mana terdapat 18,5 persen bayi dilahirkan dengan panjang badan kurang dari 48 cm. Dari data tersebut dapat terlihat betapa pentingnya pemenuhan gizi ibu sejak hamil.

Baca Juga:

Ciri Stunting Bisa Dikenali Sejak Dini

Hasil survei menunjukkan risiko terjadinya stunting meningkat sebesar 1,6 kali dari kelompok umur 6--11 bulan ke kelompok umur 12--23 bulan (13,7 persen ke 22,4 persen).

Pakar nutrisi bayi dan anak RS Cipto Mangunkusumo Nita Azka Nadhira S.Gz mengatakan, kondisi anak yang sudah masuk kategori stunting masih bisa diperbaiki asalkan memenuhi nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) atau sampai anak usia dua tahun dan rajin monitor asupan gizi anak.

"Jadi kalau sudah ada rambu-rambu berat badan naiknya tidak sesuai, pertambahan panjang badannya tidak optimal itu sudah langsung bisa kontrol ke dokter spesialis anak atau bisa diperbaiki sebelum dia usia dua tahun, jangan sampai terlambat," kata Nita dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (25/1).

Nita menegaskan, anak stunting berbeda dengan stunted atau hanya bertubuh pendek. Jika anak stunted karena pertumbuhan tinggi badan yang kronis, orang tua bisa langsung periksa ke dokter anak.

Status gizi ibu yang optimal saat merencanakan kehamilan juga bisa menjadi bekal bayi yang akan dikandungnya kelak akan tumbuh dengan baik.

"Setelah bayi lahir orang tua berperan penting memberikan kecukupan ASI dan kemudian MPASI nya dicukupkan hingga usia dua tahun, jadi lengkap sehingga tidak ada masa-masa terlewat," kata Nita.

Kebutuhan asupan nutrisi anak ketika memasuki usia 6 bulan tidak lagi bisa mencukupi hanya dari ASI, maka itu pada usia tersebut disarankan diberikan makanan pendamping ASI.

Jika kombinasi MPASI dan ASI tidak diberikan secara optimal dan berat badan tidak kunjung baik tapi tidak segera dikoreksi lama-lama panjang badan tidak ikut bertambah dan dikhawatirkan masuk kategori stunting.

Saran dari World Health Organization (WHO) mengatakan syarat pemberian MPASI adalah pertama tepat waktu usia 6 bulan, kedua diberikan cukup atau adekuat secara konsistensi, varian dan jumlah makanan, ketiga disiapkan dengan cara yang higienis agar mencegah infeksi dan terakhir berikan MPASI dengan cara yang benar dan lingkungan yang kondusif.

Sementara porsi MPASI yang harus disesuaikan mulai dari 6-8 bulan adalah 70 persen masih dari ASI dan 30 persen dari MPASI. Usia 9-11 50 persen dari ASI dan 50 persen dipenuhi dari MPASI. Kemudian, saat menginjak usia 1-2 tahun, ASI diberikan hanya 30 persen dan sisanya dipenuhi dari MPASI.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan prevalensi stunting atau tengkes di setiap negara dikategorikan terkendali saat angka kasus kurang dari 20 persen. Merespons hal itu, Indonesia sudah mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun ini.

Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran belanja untuk percepatan pengendalian stunting senilai Rp 34,15 triliun pada 2022, lalu menjadi Rp30,4 triliun pada 2023. (*)

Baca Juga:

Hadiri Harlah ke-78, Ratusan Muslimat NU Berkomitmen Turunkan Angka Stunting di Indonesia

#Stunting #Kesehatan #Anak
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan