Perasaan Rosti Simanjutak Hancur Dengar Kabar Brigadir J Tewas Dibunuh
Ibu mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjuntak (kedua kiri) tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (24/10). ANTARA FOTO/Fauzan
MerahPutih.com - Ibu Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjuntak menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan pembunuhan berencana anaknya.
Rosti histeris saat bersaksi untuk terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E di persidangan. Air matanya berderai saat menceritakan anaknya tewas karena dibunuh.
Baca Juga
Sambil Menangis, Vera Ceritakan Komunikasi Terakhirnya dengan Brigadir J
"Saya secara manusia sebagai ibunya perasaan saya hancur mendengarkan kabar anak saya ini (tewas dibunuh)," kata Rosti di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10).
Melihat istrinya menangis, sang suami Samuel Hutabarat berusaha menenangkan Rosti yang duduk disampingnya. Rosti melanjutkan cerita tentang kepribadian Brigadir J semasa hidup.
"Selalu mendengar nasihat orangtuanya karena dari kecil sudah saya didik. Sudah saya ajari anak ini agar selalu tanggung jawab dalam tugas, harus selalu patuh dan hormat di mana pun berada dalam pekerjaannya," ungkapnya.
Baca Juga
Menurut Rosti, Brigadir J adalah sosok yang peduli dengan teman-temannya. Bahkan, kepada Rosti, Brigadir J menceritakan sosok Bharada E sebagai rekan kerja barunya, yakni sebagai ajudan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
"Anak saya dicabut nyawanya. Nyawa itu hak tuhan, saya menangis setiap saat, siang dan malam," kata Rosti.
Sidang kasus dugaan pembunuhan Brigadir J hari ini beragendakan pemeriksaan saksi untuk terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E.
Sebagai informasi, Bharada E didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Dalam dakwaan, Bharada E mengeksekusi Brigadir J atas perintah mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Atas perbuatannya, Bharada E didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Hakim Tolak Praperadilan Nadiem Makarim, Penetapan Tersangka Dinilai Sah
Perjuangan PK Silfester Matutina Berakhir Tragis, Gugur Karena Surat Sakit yang Bikin Miris
Ditunda Sepekan, PN Jaksel Gelar Sidang PK Silfester Kasus Pencemaran Nama Baik JK
Sidang PK Silfester Terpidana Pencemaran Nama Baik JK Ditunda, Sakit Dada Dirawat 5 Hari
Putusan Sela Tolak Eksepsi Nikita Mirzani, Kasus Peras Bos Skincare Rp 4 M Lanjut
Kejagung Sempat Kesulitan Temukan Uang Rp 5,5 Miliar yang Disimpan di Bawah Kasur Kamar Hakim
Kejagung Tahan 3 Hakim Tersangka Suap Vonis Lepas Kasus Ekspor CPO di Rutan Salemba
Kejagung: Ketua PN Jaksel Minta Suap 3 Kali Lipat untuk Vonis Lepas Terdakwa Korupsi Ekspor CPO
Kejagung Usut Kucuran Suap ke Hakim dalam Vonis Lepas Wilmar Group Dkk
Kasus Suap Ketua PN Jaksel Tercium dari Vonis Ronald Tannur