Penyebaran Flu Burung Bisa Jadi Bom Waktu

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 03 Maret 2023
Penyebaran Flu Burung Bisa Jadi Bom Waktu

Pakar Kesehatan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd. (ANTARA/Firman)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyoroti kembali munculnya kasus flu burung pada manusia. Hal itu menyusul meninggalnya seorang anak perempuan berusia 11 tahun di Kamboja akibat virus penyebab flu burung.

Pakar kesehatan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Syamsul Arifin mengatakan, penularan virus flu burung seakan menjadi bom waktu yang harus diantisipasi agar tidak menjadi ancaman serius sebagai bencana kesehatan.

"Pencegahan terhadap meluasnya kasus flu burung ini sangat penting sehingga edukasi kepada kelompok yang berisiko tinggi dan masyarakat pada umumnya perlu digalakkan," kata dia di Banjarmasin, Kamis (2/3).

Baca Juga:

DPR Minta Semua Pihak Waspadai Kasus Flu Burung

Syamsul menyebut, WHO sudah mewanti-wanti penyebaran kembali flu burung. Meski begitu, menurut laporan WHO potensi transmisi manusia ke manusia masih sangat rendah.

Kasus flu burung juga ditemukan di Kalimantan Selatan berdasarkan laporan tanggal 28 Februari 2023 dilaporkan 30 ekor unggas positif flu burung dari 80 unggas yang dilakukan pemeriksaan swab trakea yang merupakan Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) Sub Tipe H5N1 Clade 2.3.4.4b.

Namun. jenis virus yang ditemukan di Kamboja merupakan subtipe 2.3.2.1c, berbeda dengan yang ditemukan di Indonesia.

Syamsul menjelaskan, flu burung penyakit menular yang disebabkan virus influenza tipe A (H5N1) dan ditularkan oleh unggas.

Oleh karena itu, beberapa faktor determinan kasus penyakit menular termasuk flu burung yang harus dipahami masyarakat dengan menggunakan segitiga epidemiologi yaitu interaksi antara host (pejamu), agent (penyebab) dan environment (lingkungan).

Dipaparkan Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu, untuk penyebab penyakit infeksius bisa bakteri, virus, parasite, jamur, atau kapang.

Ketika semakin banyak virus menyebar, maka semakin besar pula kemungkinannya menyebar ke manusia.

Setelah virus menginfeksi manusia, kekhawatiran selanjutnya virus dapat beradaptasi lebih lanjut untuk memungkinkan penularan dari manusia ke manusia.

Berikutnya pejamu merupakan organisme, biasanya manusia atau hewan yang menjadi tempat persinggahan penyakit.

Efek yang ditimbulkan organisme penyebab penyakit terhadap tubuh juga ditentukan oleh tingkat imunitas, susunan genetik, tingkat pajanan, status kesehatan dan kebugaran tubuh pejamu.

Sedangkan lingkungan segala sesuatu yang mengelilingi dan juga kondisi luar manusia atau hewan yang menyebabkan atau memungkinkan penularan penyakit.

Baca Juga:

Tanah Bumbu Lakukan Depopulasi Ternak Buat Kendalikan Flu Burung

Adapun faktor lingkungan yang sangat dominan memengaruhi penularan avian influenza cenderung terjadi pada keluarga yang melakukan aktivitas berternak unggas atau terpapar unggas, tempat tinggal mereka berada sangat dekat dengan kandang unggas atau kurang dari 25 meter.

Syamsul menyarankan beberapa pencegahan yang dapat dilakukan terutama pada manusia kelompok berisiko tinggi yaitu pekerja peternakan dan pedagang yaitu mencuci tangan dengan disinfektan dan mandi sehabis bekerja.

Kemudian menghindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung, menggunakan alat pelindung diri berupa masker dan pakaian kerja serta membersihkan kotoran unggas setiap hari.

Sementara untuk masyarakat umum diharuskan menjaga kebersihan dan sering mencuci tangan dengan sabun serta menerapkan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh terjaga.

Karena telur juga dapat tertular, sebut dia, maka penanganan kulit telur perlu dapat perhatian.

Konsumen sebaiknya langsung mencuci telur mentah yang baru dibeli, biasanya ada sedikit menempel kotoran ayam agar tidak terjadi kontaminasi sebelum disimpan di kulkas.

"Daging unggas harus dimasak hingga matang betul dengan suhu minimal 700 celsius," ujarnya. (*)

Baca Juga:

Indonesia Kembali Waspada KLB Flu Burung dengan Potensi Zoonosis

#Flu Burung
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Harga Telur di AS Akhirnya Turun, tapi Diprediksi akan Naik lagi Jelang Paskah
Sayangnya, konsumen masih harus membayar harga tinggi di toko kelontong.
Dwi Astarini - Kamis, 13 Maret 2025
 Harga Telur di AS Akhirnya Turun, tapi Diprediksi akan Naik lagi Jelang Paskah
Video
Flu Burung Mewabah hingga belum Mereda, Telur pun jadi Langka di AS
“Kelangkaan telur menguras kantong masyarakat, tetapi secara dampak tidak cukup signifikan terhadap perekonomian,”
Rezita Kesuma - Sabtu, 15 Februari 2025
Flu Burung Mewabah hingga belum Mereda, Telur pun jadi Langka di AS
Dunia
Flu Burung Mewabah, Telur Langka di AS, belum Ada Tanda Mereda
Masalah kelangkaan telur telah melanda beberapa jaringan toko kelontong di tengah wabah flu burung terbesar dalam 10 tahun.
Dwi Astarini - Rabu, 12 Februari 2025
Flu Burung Mewabah, Telur Langka di AS, belum Ada Tanda Mereda
Dunia
Kasus Flu Burung Terindentifikasi, 100 Ribu Bebek di AS Dimusnahkan
Risiko terhadap kesehatan masyarakat masih rendah.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Januari 2025
Kasus Flu Burung Terindentifikasi, 100 Ribu Bebek di AS Dimusnahkan
Video
Kasus Pertama Flu Burung H5N1 di AS, Babi yang Terinfeksi Langsung Disuntik Mati
Saat ini, USDA telah karantina peternakan tersebut, serta awasi dengan ketat hewan-hewan lain di sana.
Rezita Kesuma - Jumat, 01 November 2024
Kasus Pertama Flu Burung H5N1 di AS, Babi yang Terinfeksi Langsung Disuntik Mati
Dunia
Kasus Pertama Babi di AS Terinfeksi Flu Burung H5N1 Langsung Disuntik Mati
Dari lima babi yang telah diuji di sebuah peternakan di Oregon, satu dinyatakan positif tertular flu burung H5N1.
Wisnu Cipto - Jumat, 01 November 2024
Kasus Pertama Babi di AS Terinfeksi Flu Burung H5N1 Langsung Disuntik Mati
Dunia
Wabah Flu Burung, Jepang Musnahkan 19 Ribu Ekor Unggas
Kasus pertama itu terkonfirmasi di pulau utama paling utara, Hokkaido.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Oktober 2024
Wabah Flu Burung, Jepang Musnahkan 19 Ribu Ekor Unggas
Indonesia
Pemprov DKI Belum Temukan Kasus Flu Burung di Jakarta
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengaku belum menemukan kasus avian influenza (AI) atau flu burung di ibu kota.
Mula Akmal - Jumat, 10 Maret 2023
Pemprov DKI Belum Temukan Kasus Flu Burung di Jakarta
Fun
Puluhan Juta Unggas Tewas, AS Pertimbangkan Vaksin Flu Burung
sudah ada puluhan juta unggas dan burung yang tewas akibat serangan virus itu.
P Suryo R - Rabu, 08 Maret 2023
Puluhan Juta Unggas Tewas, AS Pertimbangkan Vaksin Flu Burung
Indonesia
Ratusan RS Disiagakan Hadapi Flu Burung
Kemenkes telah menyiagakan 195 rumah sakit (RS) rujukan untuk menghadapi kemungkinan flu burung yang disebabkan oleh virus H5N1.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 07 Maret 2023
Ratusan RS Disiagakan Hadapi Flu Burung
Bagikan