Penyebab Rematik yang Jarang Diketahui, Bukan Karena Mandi Malam


Rematik menyerang siapa saja tanpa memandang usia. (Foto: Pixabay/Taokinesis)
SIAPA sih yang belum pernah mendengar mitos penyakit rematik? Katanya sih penyebabnya karena mandi di malam. Salah! Penyakit rematik sangat dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat dan faktor keturunan. Gejala rematik biasanya berupa penyakit ringan seperti flu, demam, atau kelelahan. Sebaiknya rutin melakukan medical check-up agar rematik dapat terdeteksi sedini mungkin.
Melansir dari versusarthritis.org, Rematik ternyata masuk ke dalam kategori gangguan autoimun. Ini yang membuat sistem imun gagal membedakan jaringan tubuh sinovium dan sel asing. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh menyerang jaringan sinovium yang melapisi sendi dan menimbulkan rasa nyeri.
Baca Juga:
Memakai Kacamata Tiga Kali Lebih Ampuh untuk Melindungi Diri dari COVID-19
1. Gaya hidup

Hindari rokok dan minuman beralkohol untuk menghindari penyakit rematik. Pola hidup yang sehat dapat membantu memperkokoh jaringan sinovium yang melingkari persendian. Kamu bisa memulai hidup sehat dengan mengurangi konsumsi daging-dagingan dan memperbanyak sayur serta buah-buahan. Jangan asal makan yang penting perut kenyang. Kaum urban yang terbeban dengan pekerjaan terkadang melupakan pentingnya asupan makan penuh nutrisi.
2. Keturunan

Penyakit rematik bisa disebabkan oleh gangguan autoimun. Maka, jika kamu memiliki keluarga yang mengidap penyakit ini, besar kemungkinan untuk diturunkan ke anggota keluarga lain termasuk kamu. Sekitar 60% kasus penyakit rematik disebabkan oleh faktor genetika. Jadi ada baiknya tetap menjalankan pola hidup sehat yang dapat menghindarkan diri kamu menjadi rematik.
Baca Juga:
3. Obesitas

Orang yang memiki berat badan berlebihan seperti obesitas berpotensi mengidap berbagai penyakit salah satunya rematik. Persendian manusia memiliki tugas penting dalam menopang berat badan dan membantu pergerakan tulang di seluruh tubuh. Perlu diketahui, persendian manusia tidak kuat jika harus menopang beban yang terlalu besar. Sebaiknya melakukan olahraga dan diet yang baik agar tubuh tetap berada dalam batasan normal. (mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
