Penyakit Legionnaire jadi Penyebab Kematian akibat Pneumonia di Argentina

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 08 September 2022
Penyakit Legionnaire jadi Penyebab Kematian akibat Pneumonia di Argentina

Bakteri Legionella umumnya ditemukan di sumber air seperti sungai dan danau. (freepik/kjpargeter)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PEJABAT kesehatan di Argentina mengatakan bahwa wabah pneumonia menular yang menewaskan empat orang mungkin disebabkan oleh penyakit Legionnaire. Tujuh kasus lain telah ditemukan, sebagian besar di sebuah klinik di provinsi utara Tucuman di mana kematian terjadi.

Penyakit paru-paru yang relatif jarang ini umumnya terkoneksi dengan air yang terkontaminasi atau sistem pendingin udara yang tidak bersih.

Baca Juga:

Mitos Tentang Jerawat yang Perlu Kamu Ketahui

sakit
Gejalanya termasuk demam tinggi, nyeri tubuh dan kesulitan bernapas. (freepik/jcomp)

Sebelumnya, World Health Organisation (WHO) telah diperingatkan pada awal pekan kemarin tentang kluster infeksi tersebut.

Pada awalnya, dokter yang mencoba menentukan penyebab gejala mirip flu tapi bukan COVID-19 atau flu dan hantavirus (penyakit pernapasan parah yang dibawa oleh hewan pengerat) dengan menguji pasien di kota San Miguel de Tucuman.

Gejalanya termasuk demam tinggi, nyeri tubuh dan kesulitan bernapas. Para pejabat setempat mengatakan, gejala pertama kali muncul dalam enam kasus yang berkaitan dengan fasilitas yang sama antara 18 dan 23 Agustus.

Bakteri Legionella, yang menyebabkan penyakit itu, umumnya ditemukan di sumber air seperti sungai dan danau yang terkadang masuk ke sistem air buatan.

Baca Juga:

Jangan Konsumsi Makanan Ini saat Diare

sakit
Penyakit paru-paru yang relatif jarang ini umumnya terkoneksi dengan air yang terkontaminasi. (freepik/aleksandarlittlewo)

Diperkirakan 10 persen orang yang tertular penyakit tersebut meninggal akibat komplikasi yang timbul akibat infeksi tersebut.

Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti mengatakan pada hari Sabtu (3/9) bahwa pihak berwenang bekerja untuk memastikan klinik itu aman untuk semua.

Kasus-kasus tersebut terkait dengan satu klinik swasta di kota San Miguel de Tucumán, yang terletak di bagian barat laut negara itu, menurut Pan American Health Organization (PAHO), kantor regional WHO.

PAHO dan WHO terus memantau wabah dan membantu pejabat kesehatan setempat dalam penyelidikan. (aru)

Baca Juga:

Ringankan Asma dengan Jahe

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan