kesehatan

Penyakit Ginjal Kronik, Penyakit Tanpa Tanda-Tanda yang Mematikan

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Kamis, 12 Maret 2020
Penyakit Ginjal Kronik, Penyakit Tanpa Tanda-Tanda yang Mematikan

Penyakit ginjal kronis (Sumber: Times of Israel)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

GINJAL memainkan peranan krusial dalam hidup manusia. Setiap harinya dua ginjal kita menyaring sekitar 120 hngga 150 liter darah dan menghasilkan 1 hingga 2 liter urin. Selain itu ginjal juga mengeluarkan enzim renin untuk menjaga tekanan darah, hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah dan vitamin D aktif yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang.

Bisa dibayangkan jika fungsi kedua ginjal menurun, maka akan menganggu seluruh sistem dalam tubuh kita. Gangguan yang terjadi pada ginjal berupa penyakit ginjal kronik dan gangguan ginjal akut. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, pasien dengan penyakit ginjal kronik berada di angka 3,8per mil. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 1,8 permil dari tahun 2013.

Baca juga:

Biji Nangka Meredakan Rambut Rontok

Sakit ginjal
Ilustrasi penyakit ginjal (Sumber: Clinical Advisor)

Hasil riset tersebut juga menunjukkan prevalensi gagal ginjal pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Gagal ginjal pada laki-laki sebesar 4,17 persen sementara pada perempuan sebesar 3,52 persen. Sedangkan berdasarkan karakteristik usia, prevalensi tertinggi pada kategori usia 65 hingga 74 tahun. Jumlah pasien gagal ginjal di kategori usia 65 hingga 74 tahun mencapai angka 8,23%.

"Pada awalnya, tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyakit ini seringkali terlambat diketahui," ujar Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia, dr. Aida Lydia, PhD, Sp.PD-KGH ditemui di Grand Capitol Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu (11/3). Untuk itu, penting bagi kita mengenal faktor resiko dari penyakit ginjal.

Faktor risiko terbagi atas dua, yakni yang dapat dimodifikasi (diubah) dan yang tidak dapat dimodifkasi. Faktor risiko yang masuk dalam golongan dapat dimodifikasi misalnya riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, kelahiran prematur, dan usia tua. Sementara golongan yang tidak dapat dimodifikasi antara lain penggunaan obat yang bersifat toksik bagi ginjal (misalnya obat penghilang rasa sakit), diabetes tipe 2, hipertensi, dan NAPZA.

Baca juga:

Alat Medis untuk Mendeteksi Kanker Payudara

Ginjal
dr. Aida Lydia, PhD, Sp.PD-KGH (FOTO: MP/IFTINAVIA PRADINANTIA)

Penyakit ginjal kronik berbahaya karena selain tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala khusus, penyakit ini dapat berkembang cepat menjadi gagal ginjal. "Apabila penyakit ginjal kronik terdeteksi sejak dini, pengobatan pun dapat segera dilakukan untuk mengurangi komplikasi," ucap Dokter Aida. Untuk mengetahuinya, kita bisa melakukan pemeriksaan pada darah dan urin.

"Pemeriksaan darah dilakukan dengan melihat kadar kreatinin, ureum dan estimasi laju filtrasi glomerulus sementara pemeriksaan urin dilakukan dengan melihat kadar albumin dan sel darah merah," urainya.

Meskipun tidak ada tanda dan gejala spesifik, ada beberapa gejala penurunan fungsi ginjal seperti perubahan jumlah urin dan penambahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya darah di urin, lemah serta sulit tidur, kehilangan napsu makan, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, gatal, sesak, mual dan muntah, serta terjadi pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki.

Jika kamu menemukan gejala abnormal tersebut, kamu masih bisa mencegahnya agar tidak berkembang menjadi penyakit ginjal kronik dengan cara cek kesehatan secara berkala, menghindari asap rokok, rajin melakukan aktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup dan mengelola stres dengan baik. (Avia)

Baca juga:

Jangan Makan Pisang Saat Perut Kosong

#Ginjal #Donor Ginjal #Gagal Ginjal
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS
Memang perlu ada koordinasi yang lebih baik antara rumah sakit dan BPJS
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 April 2025
Gaya Hidup Picu Gagal Ginjal di Kalangan Remaja, DPR Desak Solusi Tunggakan BPJS
Indonesia
Cegah Gagal Ginjal Anak, Disdik DKI Inspeksi Rutin Penjualan Makanan di Sekolah
Dinas Pendidikan DKI Jakarta berperan penting dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus gagal ginjal pada anak.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 05 September 2024
Cegah Gagal Ginjal Anak, Disdik DKI Inspeksi Rutin Penjualan Makanan di Sekolah
Indonesia
DPR Soroti Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak yang Makin Meningkat
DPR menyoroti kasus diabetes dan gagal ginjal anak yang kini semakin meningkat. Pemerintah diminta untuk melindungi anak-anak dari penyakit tersebut.
Soffi Amira - Senin, 29 Juli 2024
DPR Soroti Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak yang Makin Meningkat
Lifestyle
Kebiasaan Mengonsumsi Garam Beresiko Terkena Gagal Ginjal
Kualitas maupun bentuk ginjal akan terdampak dan penderitanya bisa saja memerlukan alat bantu seperti mesin cuci darah. Tekanan darah dalam tubuh juga ikut meningkat secara keseluruhan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 20 Juli 2024
Kebiasaan Mengonsumsi Garam Beresiko Terkena Gagal Ginjal
Lifestyle
Nam Yoon-su Melakukan Donor Ginjal, Bagaimana Pemulihan hingga Pantangannya?
Aktor Nam Yoon Su melakukan tindakan operasi pada ginjalnya untuk didonorkan pada ayahnya yang sakit.
Frengky Aruan - Rabu, 17 Juli 2024
Nam Yoon-su Melakukan Donor Ginjal, Bagaimana Pemulihan hingga Pantangannya?
Lifestyle
Pasien Penyakit Ginjal Kronis Butuh Terapi Obat Anemia
Dwi Astarini - Selasa, 30 April 2024
Pasien Penyakit Ginjal Kronis Butuh Terapi Obat Anemia
Lifestyle
Di Indonesia Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda
"Gejalanya bervariasi, dari yang ringan sampai yang berat. Namun, sebagian besar pasien tidak bergejala,” kata Hafiz.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 27 Maret 2024
Di Indonesia Mayoritas Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda
Lifestyle
Pasien Ginjal Disarankan Lakukan Konsultasi saat Ingin Berpuasa
Jika pasien yang dalam tahap sudah rutin cuci darah, bisa berpuasa jika dalam pemeriksaan kondisinya dikatakan baik dan aman untuk berpuasa.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 15 Maret 2024
Pasien Ginjal Disarankan Lakukan Konsultasi saat Ingin Berpuasa
Indonesia
Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut
Pemerintah berkomitmen membantu masyarakat atau korban terdampak Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
Zulfikar Sy - Kamis, 28 September 2023
Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut
Indonesia
Kasus Ginjal Akut, Ahli Sebut Tak Ada Hasil Autopsi Kematian karena Sirop Paracetamol
Kasus sirop paracetamol ini menyeret Direktur Utama PT. AFI Farma, Arief Prasetya Harahap (Terdakwa 1), Nony Satya Anugrah (Terdakwa 2), Ayrnawati Suwito (Terdakwa 3), Istikhomah (Terdakwa 4) yang kini duduk di kursi pesakitan.
Andika Pratama - Kamis, 31 Agustus 2023
Kasus Ginjal Akut, Ahli Sebut Tak Ada Hasil Autopsi Kematian karena Sirop Paracetamol
Bagikan