Penurunan Berat Badan Cepat vs Lambat, Lebih Baik Mana?


Jangan terjebak ambisi penurunan berat badan secara cepat. (Foto: Pexels/mentatgt)
SEBUAH studi menjelaskan alasan penurunan berat badan dengan cara cepat tidak lebih baik daripada cara yang lebih lama. Demikian disebutkan Medicaldaily, Selasa (30/5).
Ketika seseorang memutuskan untuk menurunkan berat badan, wajar jika mereka mencari strategi yang memberikan hasil lebih cepat. Namun, ada temuan bahwa mengambil rute yang lebih lambat lebih baik, karena penurunan berat badan yang cepat berpotensi menghasilkan berat badan yang kembali naik dengan cepat pula.
Namun, sebelum memutuskan program penurunan berat badan, penting untuk memahami bagaimana strategi ini bekerja dan mana yang lebih cocok dengan metabolisme tiap individu.
Strategi penurunan berat badan yang lebih lambat melibatkan proses dengan target-target kecil yang dapat dicapai secara bertahap dalam diet dan aktivitas fisik. Dokter merekomendasikan ini berdasarkan konsep bahwa mengatur berat badan merupakan komitmen seumur hidup.
Baca juga:
Cara Keliru untuk Turun Berat Badan

Sedangkan strategi penurunan berat badan yang cepat melibatkan diet rendah kalori yang menghasilkan penurunan lebih dari satu kilogram dalam seminggu.
Cara ini umumnya tidak direkomendasikan oleh para ahli kesehatan. Penurunan berat badan yang cepat lebih menekankan pada memotong kalori, membatasi waktu makan dan berpuasa daripada berolahraga.
Para ahli percaya bahwa saat melakukan diet cepat, seseorang kehilangan otot yang berfungsi membakar lemak serta memperlambat laju metabolisme.
Sehingga ketika diet dihentikan dan orang tersebut kembali ke pola makan normal, tubuh membakar lebih sedikit kalori dan mulai menambah berat badan kembali. Ini disebut efek "yo-yo" dari diet.
Baca juga:
Turunkan Berat Badan 15 kg dengan Satu Sendok Rempah-Rempah Alami Ini

Beberapa penelitian telah mengevaluasi manfaat dan risiko yang terlibat dalam program penurunan berat badan yang cepat dan lambat.
Sebuah studi yang menggunakan meta-analisis mengevaluasi perubahan komposisi tubuh dan kepadatan mineral tulang, seiring dengan penurunan berat badan, dan menemukan bahwa penurunan berat badan secara bertahap lebih efektif daripada penurunan berat badan secara cepat, mempertimbangkan metabolisme dan jumlah kalori yang dibakar saat istirahat.
Rahasia mempertahankan penurunan berat badan adalah menjaga tingkat metabolisme tetap tinggi. Penelitian telah menunjukkan penurunan berat badan yang cepat dapat menurunkan tingkat metabolisme, sistem tubuh yang berfungsi membakar kalori saat istirahat. (waf)
Baca juga:
5 Buah yang Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
