Kesehatan

Cara Keliru untuk Turun Berat Badan

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Minggu, 15 Mei 2022
Cara Keliru untuk Turun Berat Badan

Caramu menurunkan berat badan bisa saja keliru. (FOTO: Pexels/mentatgt)

Ukuran:
14
Audio:

PUNYA body goals tentu jadi impian semua orang. Terutama mereka yang punya berat berlebih. Segala macam cara ditempuh. Mulai dari membatasi asupan kalori hingga olahraga setiap hari.

Namun, ternyata cara tersebut bukanlah langkah yang tepat. Selain enggak efektif untuk menurunkan berat badan, cara itu juga bisa membahayakan untuk kesehatan. Agar penurunan berat badan sukses, yuk cari tahu cara keliru dalam mengurangi bobot tubuh.

BACA JUGA:

Mengenal Lebih Jauh 3-Day Military Diet

1. Tidur sedikit untuk berolahraga di pagi hari

olahraga
Korbankan waktu tidur supaya bisa olahraga. (FOTO: PEXELS/PIXABAY)


Berolahraga di pagi hari dianggap sebagai pilihan yang bagus. Ini cocok untuk mengatur hormon alami tubuh. Selain itu, olahraga di pagi hari membantu fokus dan suasana hati sepanjang hari dan membantu mengatur nafsu makan.

Namun, mengurangi jumlah jam tidur supaya bisa berolahraga lebih lama di pagi hari justru bisa menjadi bumerang. Pembatasan tidur dikaitkan dengan peningkatan rasa lapar dan asupan makanan berlebih. Langkah ini justru jadi berrisiko untuk kenaikan berat badan dan obesitas yang lebih tinggi.


2. Berolahraga setiap hari

olahraga
Olahraga tanpa jeda. (FOTO: Pexels/Keiji Yoshiki)


Untuk benar-benar membuat perbedaan dalam hidup, rencana olahraga yang teratur harus menjadi sesuatu yang rutin. Jadwal ini sama rutinnya seperti jadwal makan atau tidur. Akan tetapi, kamu harus selalu meluangkan satu hari untuk istirahat setiap 7 hingga 10 hari. Hal itu disebabkan tubuh perlu memperbaiki robekan mikroskopis di jaringan otot dan menyeimbangkan kadar asam laktat dan glikogen. Itu akan memberi waktu untuk otot tumbuh lebih kuat dan mengurangi risiko cedera.

Berolahraga terlalu banyak dapat menyebabkan kelelahan adrenal dan sebenarnya justru meningkatkan penambahan berat badan terutama di sekitar perut. Itu disebabkan kortisol, hormon stres alami yang bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme. Pastikan untuk beristirahat cukup, baik secara fisik maupun mental.


3. Terlalu banyak tidur

tidur
Tidur terlalu lama. (FOTO: Pexels/Ketut Subiyanto)


Sama seperti kurang tidur yang buruk bagi tubuh, terlalu banyak tidur juga meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner, diabetes, kecemasan, dan obesitas pada orang dewasa. Jika kamu merasa bahwa 7 hingga 8 jam tidur per malam tidak cukup, atau merasa lelah setelah tidur malam yang nyenyak, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.


4. Tidak cukup makan lemak

makan
Tidak konsumsi lemak yang cukup.(FOTO: Pexels/Foody Factor)


Lemak telah mendapatkan reputasi buruk. Sering kali seseorang 'mengharamkan' lemak pada diet mereka. Padahal, tubuh tetap membutuhkan lemak. Namun, tentu saja lemak sehat. Ini menjadi bagian dari diet sehat seimbang. Lemak sehat membantu menyerap vitamin, mendukung pertumbuhan sel, kesehatan otak dan mata, penyembuhan, dan produksi hormon. Lemak merupakan sumber energi terbaik bagi tubuh kita.

5. Mengurangi konsumsi gula

gula
Enggan konsumsi gula. (FOTO: PEXELS/Polina Tankilevitch)

Dari mengurangi risiko diabetes dan penuaan lebih lambat hingga tidur lebih nyenyak dan menurunkan berat badan, manfaat mengurangi gula sangat besar. Namun, toleransi gula yang buruk dapat menyebabkan penambahan makanan dengan pemanis buatan. Produk tersebut bisa sama buruknya dengan gula biasa dan bisa mendorong diabetes dan obesitas.(Avia)

BACA JUGA:

Tak Melulu Pola Makan, Diet Juga Butuh Sikap Mental

#Diet #Kesehatan #Info Kesehatan #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan