Penumpang Gelap Dompleng Aksi Mahasiswa Ingin Gulingkan Pemerintahan Jokowi


Koordinator Formappi Lucius Karus sebut ada penumpang gelap dalam aksi mahasiswa (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Aksi mahasiswa dan pelajar yang berlangsung di sejumlah tempat selain di Gedung DPR, akhir-akhir ini disebut-sebut disusupi penumpang gelap.
Kelompok penunggang gelap ini mempunyai agenda ambil alih pemerintahan dan kontra pemegang kekuasaan serta membonceng dengan menyerukan penurunan Presiden Jokowi.
Baca Juga:
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengaku hal itu tidak bisa dielakkan bahwa ada gerbong penumpang gelap yang ingin memanfaatkan gerakan mahasiswa yang menyampaikan mengkritisi kinerja DPR dengan menolak RKHUP dan UU KPK untuk dijadikan momentum mengekspresikan misi mereka melengserkan Presiden Jokowi.

"Saya kira ini (penumpang gelap), sesuatu yang tidak bisa dielakkan. Gerakan mahasiswa ini dijadikan momentum bagi kelompok yang menunggu dan jadi momen tepat mengekspresikan misi mereka menggantikan Presiden Jokowi," ungkap Lucius, di Menteng, Senin (30/9).
Lebih lanjut, Lucius berharap banyaknya organisasi dan elemen menyuarakan suaranya kritisi kinerja DPR soal proses legislasi dan menginginkan pemberantasan korupsi lebih baik itu tidak ditunggangi oleh kepentingan lain.
"Paling penting adalah peran penegak hukum Kepolisian agar gerakan mahasiswa tidak dikacaukan oleh agenda-agenda kelompok penunggang gelap yang sifatnya merusak sistem presidensial," tuturnya.
Bagi dia, tidak ada alasan atau UU untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. Sebab, kata dia, saat ini keadaan dalam keadaan baik-baik saja hanya bermasalah pada kebijakan yang kini di kontrol oleh mahasiswa.
"Itu koridor demokrasi mengontrol mengoreksi dan jika kemudian teriakannya mengimpeacht itu adalah penunggang gelap dan mesti diproses Kepolisian dan meminta pertanggung jawaban mereka. Teriakan dijalanan itu (turunkan Jokowi) saya rasa tidak tepat," sebutnya.
Baca Juga:
Sejumlah Terduga Perusuh Bentrokan di Stasiun Palmerah Ditangkap
Perihal aksi yang dilakukan pelajar, Lucius menyarankan agar diberikan pendidikan yang tepat untuk memberikan kesadaran bagaimana menyampaikan aspirasi dalam mengontrol kebijakan pemerintah.
Lucius juga berpesan agar penyelesaian Papua yang saat ini juga sedang disorot agar menggunakan dialog dengan hati.
"Cari waktu yang tepat untuk berdialog untuk selesaikan masalah ini," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Kerusuhan di Gatot Subroto, Massa Lempari Polisi dengan Batu
Bagikan
Berita Terkait
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah 17+8 Tuntutan Rakyat Diakomodir Pimpinan DPR

TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi

Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional

Gus Ipul Temui Korban Demo di Sulawesi Selatan, Janjikan Rehabilitasi Sosial
