Penularan COVID-19 Marak Lewat Sentuhan, Masyarakat Diingatkan Rajin Cuci Tangan
Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Seiring terus bertambahnya kasus corona menjadi 1.414, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengingatkan masyarakat agar terus menjaga jarak dengan menerapkan physical distancing dan rutin mencuci tangan.
Selain itu, agar tetap di rumah dan jangan bepergian guna menekan angka penularan.
Baca Juga:
Warga Datang ke Kantor Ditlantas Polda DIY Wajib Disemprot di Bilik Antiseptik
"Jaga jarak jangan berdekatan dan hindari tempat berkumpul," ujarnya saat jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3).
Selain itu, masyarakat diingatkan untuk menghindari menyentuh wajah. Bila sakit, sebaiknya menjalankan etika seperti batuk ditutup dengan sapu tangan atau masker.
"Kemudian, lebih aman di rumah produktiflah di rumah. Mari bersama-sama menjaga kesungguhan kita untuk disiplin," ujarnya.
Yuri mengatakan, data selama ini menunjukkan penularan paling banyak dengan perantara tangan.
"Mencuci tangan di air mengalir sangat efektif," ungkapnya.
Ia meminta agar masyarakat agar mencuci tangan sebelum makan, sebelum minum, dan sebelum menyentuh wajah, serta sebelum memegang benda-benda lainnya.
Dia menyebut mencuci tangan yang baik adalah minimal 20 detik menggunakan sabun.
Dengan begitu, seandainya ada virus corona yang tertempel di tangan, maka virus itu akan hancur.
Sementara itu, dari data yang dipaparkan Yuri, sebaran penambahan pasien baru Covid-19 berada di 17 provinsi.
Antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan.
Selain itu, ada satu provinsi baru yang mencatat kasus perdana Covid-19, yakni Bangka Belitung dengan 1 kasus positif.
Baca Juga:
Pakar Kesehatan Ungkap Pasien Corona Meninggal Tidak Tulari Virus ke Orang Lain
Berikut ini rincian sebaran 129 kasus baru pasien positif Covid-19 yang dirangkum pemerintah hingga 30 Maret 2020:
1. Bali: tambahan 9 kasus baru
2. Banten: tambahan 22 kasus baru
3. Bangka Belitung: 1 kasus perdana
4. DIY: tambahan 1 kasus baru
5. DKI Jakarta: tambahan 24 kasus baru
6. Jambi: tambahan 1 kasus baru
7. Jawa Barat: tambahan 25 kasus baru
8. Jawa Tengah:tambahan 17 kasus baru
9. Jawa Timur: tambahan 1 kasus baru
10. Kalimantan Barat: tambahan 1 kasus baru
11. Kalimantan Selatan: tambahan 4 kasus baru
12. Kepulauan Riau:tambahan 1 kasus baru
13. Sumatera Barat: tambahan 3 kasus baru
14. Sumatera Utara: tambahan 5 kasus baru
15. Sulawesi Selatan: tambahan 4 kasus baru
16. Lampung: tambahan 4 kasus baru
17. Riau: tambahan 1 kasus baru
Dalam tahap verifikasi 5 kasus baru
Total : 129 kasus baru.(Knu)
Baca Juga:
Jika Karantina Wilayah, Pemerintah Diminta Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Pokok
Bagikan
Berita Terkait
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya