Pentingnya Edukasi Keuangan untuk Anak


Ajarkan anak mengelola keuangan sejak dini. (Foto: Unsplash/Christian Dubovan)
ANAK-ANAK zaman sekarang juga perlu mengelola keuangan dengan baik agar saat dewasa nanti, mereka memiliki tabungan yang cukup. Psikolog anak dari Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi pun membagikan kiat-kiat yang harus dilakukan orang untuk mengenalkan pengelolaan keuangan kepada anak-anak sejak ini.
"Untuk mengenalkan tentang bagaimana cara mereka (anak-anak) mengatur keuangan, pertama yang harus diajarkan dulu adalah tentang nilai atau value uang," kata Rose, seperti dilansir ANTARA.
Edukasi tentang nilai uang dapat diberikan pada anak mulai dari saat mereka berada di usia sekolah dasar. Ketika sudah bisa memahami nilai uang, pengetahuan anak akan melangkah ke tahap selanjutnya yaitu belajar mengatur uang saku yang diberikan oleh orang tua.
Baca juga:

Menurut Rose, orang tua harus betul-betul memahami barang yang menjadi kebutuhan anak sebelum memberikan uang saku, termasuk mengetahui harga makanan yang biasa dibeli anak.
Jangan sampai uang saku yang diberikan kurang atau bahkan lebih. Pembatasan uang saku bertujuan agar anak dapat mengontrol keinginannya antara mana yang harus dibeli dan yang tidak.
“Memberikan uang kepada anak itu juga tidak boleh terlalu berlebih dulu. Karena pada saat dia belajar awal tentang bagaimana mengontrol keuangannya, maka dia harus belajar dulu bagaimana juga meregulasi dirinya, mengontrol dirinya,” kata Rose.
Setelah menetapkan total besaran anggaran uang saku, Rose menganjurkan agar orang tua memberikan uang secara bertahap misalnya dimulai dari tiga hari sekali hingga seminggu sekali. Ajarkan juga pada anak bahwa ia dapat membeli sesuatu yang diinginkan apabila menyisihkan atau menabung dari uang saku yang rutin diberikan orang tua.
Baca juga:

“Misalnya, kalau dia ingin membeli permainan tertentu dia harus menyimpan atau me-save uangnya untuk beberapa hari agar itu bisa terlaksana. Dengan demikian, kemampuan dia juga untuk mengontrol diri jadi baik,” paparnya.
Di sisi lain, orang tua juga harus percaya bahwa anak memiliki kemampuan mengelola keuangannya sendiri. Di samping itu, anak juga harus mengetahui tentang pertanggungjawaban dan alasan di balik barang yang ia beli dari hasil menabung.
“Karena bukan berarti kalau anak kemudian sudah memiliki keleluasaan dengan uang, dia bisa melakukan apa saja sendiri. Makanya, porsi atau jatah uang yang diberikan allowance-nya itu harus disesuaikan dengan usia,” ujar Rose.
Dengan edukasi pengelolaan keuangan yang baik, maka anak akan lebih menghargai barang yang dibeli sendiri dan mengontrol diri untuk tidak menghambur-hamburkan uang. Diharapkan, anak dapat menjadi seorang yang lebih bertanggung jawab dan lebih mandiri hal keuangan di masa depan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
