Penghentian Pengumuman Kasus Harian COVID-19 Dinilai Tepat
Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay
MerahPutih.com - Pemerintah secara resmi menghentikan konferensi pers pengumuman kasus harian COVID-19 secara langsung kepada masyarakat mulai Selasa (21/7).
Pengamat politik Wempy Hadir menilai keputusan tersebut tepat. Pasalnya, sudah beberapa bulan belakangan bahwa pengumuman perkembangan kasus setiap hari melalui konferensi pers menjenuhkan.
Baca Juga
Kasus Harian COVID-19 tak Lagi Diumumkan karena Masyarakat Terkesan Cuek
"Secara psikologis tentu saja bisa mengganggu psikologi masyarakat karena tren kenaikan kasus semakin meningkat setiap hari," ungkap Wempy kepada MerahPutih.com di Jakarta, Rabu (22/7).
Direktur Indo Polling Network ini menyebut, konferensi pers soal penambahan kasus jelas tak menarik.
"Setiap hari pemerintah konferensi pers hanya untuk mengumumkan peningkatan kasus ya bisa membuat resah masyarakat. Jadi langkah yang diambil oleh pemerintah menurut sudah tepat. Tinggal bagaimana memanfaatkan saluran media untuk memberikan informasi yang akurat kepada publik akan tidak dipelintir yang pihak yang tidak bertanggungjawab," jelas Wempy
Oleh sebab itu, mesti ada evaluasi cara penyampaian perkembangan kasus Corona agar tidak menimbulkan shock. Seperti tetap diumumkan tetapi melalui web atau situs resmi pemerintah.
Nantinya, siapa yang ingin tahu perkembangan kasus COVID- 19, bisa saja langsung mengakses web yang dipublikasikan secara resmi oleh pemerintah.
"Selain itu, berbagai media juga bisa langsung mengutip dari sumber tersebut," ungkapnya.
Baca Juga
Wempy meminta pemerintah melalui otoritasnya menyampaikan kepada publik jika ada perkembangan terbaru terutama soal hal yang positif seperti penambahan vaksin atau obat.
"Misalnya saja telah ditemukan vaksin atau obat sehingga angka pertumbuhan kasus menurun," tutup Wempy. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin