Kasus Harian COVID-19 tak Lagi Diumumkan karena Masyarakat Terkesan Cuek


Ilustrasi COVID-19. Foto: ANTARA
MerahPutih.com - Pemerintah tak lagi mengumumkan penambahan kasus COVID-19 melalui metode konfrensi pers. Ini ditandai dengan dinonaktifkannya posisi Achmad Yurianto sebagai juru bicara Penanganan COVID-19.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, tak lagi diumumkannya penambahan kasus COVID-19 secara langsung karena tak memiliki efek ke masyarakat. Bahkan, penambahan kasus terus saja terjadi.
Baca Juga
Bebas COVID-19 Sejak Tiga Bulan Lalu, Vietnam Umumkan 12 Kasus Baru
"Selama pengumumkan tak memberikan efek ke perilaku masyarakat. Malah masyarakat terkesan cuek," jelas Trubus kepada MerahPutih.com di Jakarta, Rabu (21/7).
Trubus melanjutkan, apa yang disampaikan Yurianto setiap sore itu tak dihiraukan juga oleh pemerintah daerah. Sebab, penambahan kasus yang terus terjadi di daerah, seakan belum dijadikan prioritas untuk melakukan pembenahan.
"Pemberitaan itu tak memiliki efek dan tak memiliki pengambilan kebijakan di daerah. Seperti penambahan kasus di daerah membuat pemerintah tak peduli," sebut Trubus.

Ia juga melihat, pengumuman penambahan kasus ini juga bertepatan dengan angka penderita COVID yang melebihi Tiongkok. Hal itu berpotensi membuat investor dan pelakh usaha khawatir mengingat kini usaha pemerintah tengah membangkitkan ekonomi.
"Ini juga berdampak negatif bagi citra investor karena menimbulkan kesan pemerintah tak mampu meredam kasus dan penularan makin massif," ungkap Ketua Pusat Studi Hukum dan Perundang-Undangan Universitas Trisakti ini.
Tak hanya itu, kegiatan syuting setiap hari selama tiga bulan terakhir juga memakan biaya yang besar.
"Lalu sisi efisiensi, tiap hari syuting juga menyerap banyak biaya. Cost begitu besar sehingga lebih baik diumumkan di website saja,: jelas Trubus.
Baca Juga
Segera Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fase Tiga, Pemerintah Prioritaskan 8 Provinsi
Trubus menyarankan agar jumlah penambahan kasus selalu diupdate namun cukup di media sosial saja seperti menggunakan Twitter dan Instagram.
"Cukup diberikan info melalui tim kecil saja seperti humas," tutup Trubus. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
