Pengamat: Rekomendasi Pelonggaran PSBB Patut Diragukan Urgensinya

Pengamat politik Ubedillah Badrun (Foto: antaranews)
Merahputih.com - Pengamat politik Ubedilah Badrun meminta pemerintah tak melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai dari daerah sekitar DKI Jakarta.
Menurutnya, kasus virus corona di daerah-daerah seperti DKI Jakarta, Bogor, Bandung, dan Bali masih fluktuatif dan berpotensi muncul kasus yang baru.
Baca Juga:
Pimpinan DPRD Minta Pemerintah Pikirkan Rakyat Kecil di Tengah Pandemi Corona
"Adanya rekomendasi pelonggaran PSBB patut diragukan (urgensinya)," kata Ubedillah kepada wartawan, Senin (18/5).
Ubedilah mencontohkan tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan pada 1.065 orang di DKI Jakarta pada 15 Mei 2020. Hasilnya, ada 116 orang positif COVID-19.
"Positif COVID-19 dengan jumlah lebih dari 100 dari 1.065 orang bukanlah jumlah yang biasa," ujarnya.
Selain itu, saran melonggarkan aktivitas di Kabupaten Bogor tidak tepat. Daerah yang dipimpin Ade Yasin itu justru memiliki 20 kecamatan berstatus zona merah.
"Itu tidak merujuk laporan mutakhir di Kabupaten Bogor bahwa per 15 Mei 2020 zona merah COVID-19 terus bertambah," ucap dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Sebelumnya, LSI Denny JA dalam surveinya menyebut masyarakat Indonesia dapat kembali beraktivitas namun secara bertahap pada Juni 2020. Demikian salah satu temuan riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait perkembangan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
"Bulan Juni 2020, secara bertahap, dengan mematuhi lima kisi-kisi, Indonesia saatnya memulai kembali bekerja di luar rumah," kata Peneliti Senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman saat jumpa pers hasil riset bertajuk 'Indonesia Bekerja Kembali: Lima Kisi-kisi' secara daring, Sabtu (16/5).
Riset dilakukan dengan metode kualitatif yaitu studi data sekunder periode. Tiga sumber data yang digunakan yakni Data Gugus Tugas, Data Worldometer, dan data World Health Organization (WHO). Terdapat kisi-kisi supaya Indonesia bisa memberlakukan kembali bekerja di luar rumah pada Juni 2020.
Baca Juga:
Pemprov DKI Siapkan Dua TPU untuk Pemakaman Korban Virus Corona
Kebijakan ini saat dimulai dari daerah yang mengalami penurunan kasus harian positif COVID-19. Berdasar catatan LSI Denny JA, ada lima daerah dengan penurunan COVID-19 paling signifikan antara lain DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor dan Bali.
"Kelima wilayah ini dari riset LSI Denny JA, telah memenuhi syarat untuk dibukakan kembali aktifitas warga dan ekonomi," ungkap Ikrama. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
