Pengamat Nilai PSBB Transisi di DKI Enggak Jelas Juntrungannya

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 19 Juni 2020
Pengamat Nilai PSBB Transisi di DKI Enggak Jelas Juntrungannya

Pengecekan suhu tubuh di titik pemeriksaan akses keluar masuk di RW 06 Kelurahan Kramat yang menjadi wilayah pengendalian ketat, Jumat (5/6/2020). (ANTARA/HO/ Dokumentasi Kelurahan Kramat)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pengamat perkotaan Azas Tigor Nainggolan menilai, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta terkesan tak jelas juntrungannya. Menurut Tigor, yang terjadi di lapangan seolah tak ada bedanya suasana saat PSBB Transisi dengan masa sebelum ada pandemi COVID-19.

"Kondisi lapangan di Jakarta sejak digulirkan PSBB Transisi di Jakarta memang kacau tanpa penjelasan atau pendidikan pada warga tentang proses tahapan ini," kata Tigor dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/6).

Baca Juga

Anies Akhirnya Terbitkan Pergub Masa Transisi Perpanjang PSBB

Sementara, kemacetan lalu lintas dan kerumunan warga di tempat umum masih saja terjadi. Lalu banyak tempat tidak memenuhi standar atau protokol kesehatan seperti tidak ada alat cuci tangan, pengaman kontak langsung, tidak ada Physical Distancing.

Sopir mikrolet dan penumpangnya tidak menggunakan masker tanpa pembatasan kapasita muatan. Banyak penjual makanan atau pedagang lainnya tidak menggunakan masker. Terjadi kerumunan dimana-mana, seperti di depan stasiun kereta. Angkutan umum massal seperti Transjakarta muatannya lebih.

Tigor melihat, warga menterjemahkan sendiri istilah kebijakan pemprov Jakarta yang digulirkan Anies sebagai PSBB Transisi. Hal ini menandakan istilah PSBB Transisi tidak jelas, tidak dipahami masyarakat sehingga masyarakat tidak melakukan protokol kesehatan.

"Semua kekacauan itu menjadi lebih parah lagi tidak ada pengawasan dan penegakan protokol kesehatan oleh aparat pemprov Jakarta," imbuh Koordinator Forum Warga Kota Jakarta ini.

Kawasan ganjil genap di DKI Jakarta. (ANTARA/DEVI NINDY)
Kawasan ganjil genap di DKI Jakarta. (ANTARA/DEVI NINDY)

Tigor menyebut, ketidakjelasan ini mengakibatkan tidak adanya langkah sistematis membangun penanganan pandemi COVID-19 dalam PSBB Transisi.

Akibatnya PSBB Transisi itu hanya istilah dan di lapangan yang terjadi keliaran dan improvisasi masing-masibg stake holder atau pengelola layanan publik.

Seperti pengelola kawasan perdagangan, pertokoan dan transportasi jalan sendiri-sendiri. "Hasilnya ya masyarakat suka-suka saja dan berpotensi lonjakan kasus positif COVID-19," imbuh Tigor.

Ia menduga, Gubernur DKI Anies Baswedan tidak mau mendengar masukan dan berjalan dengan pikirannya sendiri. Seperti mempolitisir pandemi COVID-19 untuk kepentingan politik kekuasaannya sendiri.

"Anies langkahnya bukan menangani pencegahan penyebaran Covid tetapi memproduksi pasien positif COVID-19," papar Tigor.

Ia mendesak ada perbaikan yang harus segera dilakukan pemprov Jakarta adalah membuat kebijakan perpanjangan PSBB kembali dan menjalankannya secara ketat. Serta mengawasi pelaksanaan PSBB secara benar sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga

Tanpa 'Surat Sakti' 26 Ribu Kendaraan Dilarang Masuk Jakarta

Jika langkah ini tidak segera dilakukan maka Jakarta akan kembali menjadi daerah teratas kembali sebagai provinsi zona merah Covid 19.

"Pemprov Jakarta harus bekerja baik, lakukan pengawasan dan penegakan PSBB sesuai protokol kesehatan, bukan lagi standar PSBB Transisi yang tidak jelas itu," tutup Tigor. (Knu)

#COVID-19 #PSBB
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan