Pengamat: Istana Bukan Tempat Memanggil Lawan Politik Gibran
Bakal cawali Achmad Purnomo dan Gibran Rakabiming Raka saat bertemu. (MP/Ismail)
Merahputih.com - Keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam pencalonan sang putra, Gibran Rakabuming dalam Pilwakot Solo mengundang kritikan. Apalagi, Jokowi sempat memanggil calon pesaing Gibran, Ahmad Purnomo.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie mengkritik adanya pembicaraan Jokowi kepada Purnomo soal pencalonan Gibran.
Baca Juga:
DKI Cari Investor Yang Mau Kembangkan Cakung Barat
"Dipanggilnya Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo saya nilai tak pantas dilakukan oleh seorang kepala negara.Ini pelanggaran etika politik. Istana bukan tempat memanggil lawan politik anaknya Gibran," jelas Jerry kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (20/7).
Seharusnya Jokowi tak perlu memanggil dan berkomunikasi dengan Purnomo. "Serahkan saja ke timses Gibran, kenapa Jokowi yang harus turun tangan," ungkap Jerry.
Ia menyebut, dalam sejarah presiden bari kali ini istana dilakukan seperti ini. Gedung ini sakral, kecuali urusan negara tidak masalah.
"Saya tak paham apakah Jokowi mengerti posisi istana itu apa fungsinya, apa yang perlu urus disana," ungkap Jerry.
Ia membandingkanya dengan massa kepemimpinan Presiden kedua Soeharto yang dinilai lebih beretika dalam politik.
"Kalau Soeharto lalu ada kediamannya Cendana jika urusan pribadi. Seyogianya tim ahlinya atau di KSP memberikan pemahaman terkait fungsi istana," jelas Jerry.
"Seharusnya Purnomo dipnggil tapi pertemuannya jangan di istana tapi di Rumah Jokowi di Solo atau di luar istana," imbuh dia.
Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo sempat dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Jakarta Kamis (16/7), atau sehari jelang PDIP mengumumkan calon kepala daerah.
Baca Juga:
Ratusan Bandar Narkoba Digiring ke Nusakambangan
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan, rekomendasi PDIP jatuh kepada Gibran Rakabuming Raka.
Dia memutuskan untuk berhenti dari aktivitas berpolitik dan kembali berbisnis serta aktif menekuni kegiatan sosial setelah gagal mendapatkan rekomendasi untuk maju pilkada tahun ini. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran
Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka