Pengamat: Hasil Pilkada 2018 Buat Posisi Presiden Jokowi di Atas Angin


Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. (Foto: MP/Bartolomeus Papu)
MerahPutih.Com - Hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 menurut pengamat politik Hendri Satrio menempatkan posisi Presiden Jokowi berada di atas angin pada Pilpres 2019 nanti.
"Jokowi di atas angin," ujar Hendri Satrio yang juga dosen Universitas Paramadina itu dalam sebuah acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6) kemarin.
Hendri kemudian melanjutkan bahwa hasil survei hitung cepat atau quick count lembaga survei menunjukkan pasangan calon gubernur yang diusung partai-partai pendukung Jokowi menguasai 10 dari 17 provinsi penyelenggara pemilihan. Apalagi beberapa calon gubernur yang unggul berdasarkan hasil quick count telah menyatakan dukungan kepada Jokowi.

Sebagaimana diketahui, pemenang pilkada yang mendukung Jokowi di antaranya Khofifah Indar Parawansa, yang memenangi pilkada di Jawa Timur, dan Ridwan Kamil, yang memenangi pilkada Jawa Barat. Keduanya menyatakan siap mendukung pencalonan Jokowi pada pilpres 2019 setelah dinyatakan menang versi hitung cepat.
Sementara itu, pendapat berbeda disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono. Menurut Ferry berkaca dari hasil Pilkada 2018 justru yang terjadi malah sebaliknya. Jokowi mengalami penurunan tren elektabilitas.
Saat ini, kata Ferry, tren elektabilitas Jokowi justru sedang menurun. Ferry menyatakan melonjaknya dukungan malah diarahkan ke kubu oposisi, hal ini terbukti dari melonjaknya hasil hitung cepat dua pasangan calon usungan partainya, yakni Sudirman Said-Ida Fauziyah di Jawa Tengah dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Jawa Barat.

Berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA, misalnya, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh 27,98 persen suara. Sedangkan di Jawa Tengah, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah bersaing ketat dengan inkumben Ganjar Pranowo-Taj Yasin, dengan perolehan masing-masing 41,47 persen berbanding 58,26 persen di “kandang banteng” itu.
"Ini sudah tanda-tanda masyarakat menginginkan ganti presiden 2019," ujar Ferry Juliantono.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan ketetapan KPU, pendaftaran bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden akan dibuka pada awal Agustus mendatang. Sejauh ini, Jokowi telah mengantongi deklarasi dukungan dari PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura. Jokowi diperkirakan kembali berhadapan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga berpeluang mendapat dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Wacana Demokrat Usung JK-AHY, Begini Tanggapan PDI Perjuangan
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah

Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan

Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power

Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh

Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
