Pengalaman Warga di saat Krisis Oksigen, Varian Delta Perlu Terus Diwaspadai


Oksigen medis. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Data resmi pemerintah menunjukkan kasus COVID-19 terus menurun. Walau demikian, varian delta perlu terus diwaspadai selagi vaksinasi COVID-19 belum menjangkau semua lapisan masyarakat. Keganasan varian delta terlihat antara Juni – Juli kemarin, di mana banyak pasien yang terserang sistem pernapasannya.
Keganasan varian delta juga dirasakan warga Jawa Barat. Hampir semua pasien mengalami sesak napas dan membutuhkan oksigen medis. Wabah ini kemudian mengoyak persediaan oksigen medis. Kelangkaan udara buatan ini terjadi di mana-mana, tak terkecuali di rumah sakit.
Baca Juga:
RS Husada Jakpus Terima Hibah Oksigen Generator
Sementara rumah sakit kewalahan. Akhirnya banyak pasien yang memilih isolasi mandiri (isoman). Lia Nurhayati, salah seorang warga mengakui pada pekan pertama bulan Juli lalu keluarganya menjalankan isoman termasuk dirinya sendiri. Saat itu, kondisi kakaknya sangat mengkhawatirkan karena mengalami sesak napas.
Di tengah kepanikan, Lia berusaha mencarikan oksigen melalui informasi yang beredar terkait tempat pengisian ulang oksigen. Sayangnya, tempat-tempat pengisian oksigen yang dia cari mengalami kekosongan oksigen.
"Saya sampai bilang ke semua teman, saudara-saudara barangkali ada informasi di mana saya beli oksigen saya tunggu informasinya. Akhirnya sehari kemudian saya mendapatkan itu dari temen, saya dapat dua tabung dan kakak saya yang awalnya hampir di bawa ke RS karena saturasi oksigen menurun dapat terselamatkan,” ucap dia pada peluncurkan Poskibar dan OMAT di acara TEPAS (Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat) Vol 9 secara daring.
Diakui Lia, saat itu dia sangat khawatir, takut ada terjadi perburukan keadaan. Pasalnya, saat itu tingkat kematian warga isoman cukup tinggi karena telat penanganan ketika alami gangguan pernapasan.
Sementara itu, jumlah pasien COVID-19 yang masih menjalankan isolasi mandiri (isoman) di Jawa Barat (Jabar) saat ini kurang lebih 40.000 orang per 21/8. Untuk melayani kebutuhan oksigen medis bagi pasien isoman, Pemda Provinsi Jabar meluncurkan OMAT (Oksigen untuk Masyarakat Jabar).
Melalui Omat, masyarakat bisa dengan simpel dan cepat mendapatkan oksigen ketika membutuhkan, meminjamkan atau mendonasikan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Urusan antar – jemput gratis ditanggung Pemda Provinsi Jawa Barat.
Fitur OMAT merupakan fitur tambahan pada Pikobar guna menggalang partisipasi warga untuk meminjamkan tabung oksigen kepada masyarakat Jawa Barat yang tengah melakukan isolasi mandiri (isoman).
Ketua Poskibar Mohammad Taufiq Budi Santoso menuturkan, fitur OMAT ini nantinya akan mempertemukan masyarakat pemilik tabung oksigen untuk meminjamkan tabung oksigen dengan pasien isoman yang membutuhkan.
"Tentunya, hal ini sangat baik di mana wargi Jabar dapat saling bantu di masa yang sulit seperti ini," ucap Taufiq.
Selain peluncuran, salah satu agenda lainnya adalah pemberian sertifikat kepada para donatur pemberi bantuan kepada Pemda Jawa Barat yang berupa tabung oksigen, regulator oksigen dan juga oxygen concentrator oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja selaku Pengarah Poskibar.
Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemda Provinsi Jabar terhadap para donatur dalam upaya kolaborasi untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen di Jawa Barat.

"Penanganan Covid-19 khususnya di Jawa Barat harus dilakukan secara kolaboratif. Saya sangat mengapresiasi kolaborasi para donatur dengan Pemda Provinsi Jawa Barat. Semoga kita bersama-sama dapat melawan pandemic Covid-19 ini," kata Setiawan.
Para donatur penerima penghargaan tersebut di antaranya yaitu Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia Jawa Barat, GoTo, PT. Amerta Indah Otsuka, PT. Shell Indonesia, PT. Mitsui Indonesia, PT. Star Energy Group, PT. SCG Siam Cement Group dan perusahaan e-commerce PT. Shopee International Indonesia.
Selain agenda pemberian sertifikat, acara ini diisi dengan penyampaian aspirasi penerima manfaat di antaranya oleh perwakilan dari masyarakat isoman, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sumatera Selatan, Pemda Provinsi Jawa Tengah, RSUD Al-Ihsan sebagai perwakilan rumah sakit, dan Pemerintah Kota Bandung.
Sebelum peluncuran aplikasi Poskibar dan fitur OMAT, Pemda Provinsi Jabar telah melakukan uji coba serta sosialisasi penggunaan aplikasi kepada rumah sakit, produsen, serta distributor/agen. Hadirnya aplikasi Poskibar dan fitur OMAT diharapkan dapat menjadi terobosan untuk antisipasi di masa yang akan datang. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bantuan Tabung Oksigen dan Sembako untuk Penanganan COVID-19 di Karawang
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
