Penelitian: Ubur-ubur Sisir Hewan Paling Tua di Dunia

P Suryo RP Suryo R - Senin, 22 Mei 2023
Penelitian: Ubur-ubur Sisir Hewan Paling Tua di Dunia

Studi meyakini bahwa ubur-ubur sisir (comb jelly) memisahkan diri lebih awal daripada spons. (nat geo)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENGUTIP News Scientist, studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti telah menemukan bukti baru. Mereka melihat pola gen pada kromosom ubur-ubur sisir (comb jelly), spons, dan kelompok hewan lainnya.

Pola gen ini disebut 'synteny' dan cenderung lebih stabil selama periode evolusi yang panjang. Tim peneliti membandingkan pola synteny antara ubur-ubur sisir, spons, dan kelompok hewan lainnya.

Baca Juga:

Ilmuwan Ungkap Rahasia Hidup Abadi Ubur-Ubur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ubur-ubur sisir memiliki pola synteny yang mirip dengan nenek moyang bersel tunggal, tetapi tidak dengan spons dan kelompok hewan lainnya. Ini menunjukkan bahwa ubur-ubur sisir memisahkan diri sebelum perubahan pola synteny yang terjadi pada kelompok hewan lainnya.

Namun, beberapa ahli biologi mengingatkan bahwa ada cara lain untuk menentukan pola synteny dan pola yang ditemukan mungkin saja kebetulan. Meskipun demikian, penemuan ini memiliki implikasi penting dalam pemahaman evolusi neuron, otot, dan sistem organ lain pada hewan. Misalnya, jika ubur-ubur sisir memisahkan diri lebih dulu, itu berarti neuron berevolusi secara independen pada ubur-ubur sisir dan kelompok hewan lainnya.

Namun, perdebatan antara spons dan ubur-ubur sisir belum sepenuhnya terpecahkan. Diperlukan lebih banyak penelitian dan data untuk mengkonfirmasi temuan ini dan meyakinkan semua pihak.

Baca Juga:

Empat Danau di Indonesia Tempat Tinggal Ubur-ubur Tak Bersengat

“Memperdebatkan kedua belah pihak, spons atau ubur-ubur sisir yang duluan membelah diri ini seperti pertandingan ping-pong, bahkan rasanya kaya membenturkan kepala ke dinding berkali-kali,” kata Darrin Schultz dari Universitas Wina di Austria.

Meskipun studi baru menyatakan bahwa ada kemungkinan ubur-ubur sisir menjadi yang pertama, tetapi menurut Kenneth Halanych dari University of North Carolina Wilmington masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait ini.

“Tidak ada satu studi pun yang dapat sepenuhnya menyelesaikan perdebatan spons versus ubur-ubur sisir. Selama 150 hingga 200 tahun, orang selalu menganggap bunga karang berada di dekat pangkal pohon. Kamu memerlukan banyak sumber data terkuat untuk benar-benar meyakinkan orang,” tutupnya. (kmp)

Baca Juga:

Lihat Nih Kehidupan di Bawah Laut Dalam yang Bikin Penasaran

#Sains #Hewan Laut
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan