Kesehatan

Penelitian: Tidak Makan Daging Lebih Berisiko Patah Tulang

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 01 Desember 2020
Penelitian: Tidak Makan Daging Lebih Berisiko Patah Tulang

Pemakan daging memiliki risiko kecil mengalami patah tulang. (Unsplash/khm)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEBAGIAN orang yang sedang melakukan diet, pasti sangat mengurangi konsumsi daging. Menurut mereka, mengonsumsi daging akan merusak diet yang sudah mereka jalani selama ini. Selain itu, daging juga mengandung kalori yang tinggi dan minimnya nutrisi.

Pelaku diet yang tidak makan daging pun beragam. Di antaranya termasuk vegetarian yang tidak memakan segala daging hewan tetapi tetap mengonsumsi telur dan susu.

Kemudian, ada vegan yang juga tidak makan daging serta tidak mengonsumsi produk hewani seperti telur dan susu.

Selain itu, terdapat pescatarian yang hanya mengonsumsi makanan laut sebagai satu-satunya sumber hewani dalam pola makan mereka. Nah, ketiga kelompok inilah yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami patah tulang.

Baca juga:

Biarpun Mengandung Lemak, Keju Beri Banyak Manfaat

Penelitian: Tidak Makan Daging Lebih Berisiko Patah Tulang
Penelitian melibatkan 54.858 partisipan untuk dibagikan kuesioner. (Unsplash/thisisengineering)

Melansir laman Fox News, hal tersebut dibuktikan dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Oxford, Inggris.

Para peneliti mempelajari sekitar 54.858 orang dengan rata-rata usia 50 tahun. Kemudian mereka dikategorikan ke dalam empat kelompok yang berbeda.

Dari kelompok tersebut terdapat sebanyak 29.380 orang pemakan daging, 15.499 orang vegetarian, 8.037 orang pemakan ikan, dan 1.982 orang vegan. Jumlah penelitian ini juga sudah dipublikasikan secara meluas di situs web BMC Medicine.

Awalnya, para partisipan mengisi kuesioner mengenai diet, kebiasaan merokok, konsumsi suplemen makanan, minum alkohol, dan lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegan memiliki peningkatan risiko 43 persen serta vegetarian memiliki sekitar sembilan persen risiko terkena patah tulang dibandingkan dengan pemakan daging.

Baca juga:

Gerakan Yoga Ini Bisa Atasi Sakit Punggung

Penelitian: Tidak Makan Daging Lebih Berisiko Patah Tulang
Pemakan non-daging berisiko lebih tinggi mengalami patah tulang pinggul. (Foto: Pixabay/Milius007)

Untuk kasus patah tulang pinggul, vegan memiliki risiko 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan pemakan daging. Selain itu, vegetarian dan pescatarian memiliki risiko 25 persen.

Ketiga kelompok tersebut juga ditemukan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dibandingkan pemakan daging.

Walaupun disesuaikan dengan mengonsumsi kalsium dan protein, namun para peneliti mengatakan bahwa pemakan non-daging masih berisiko tinggi patah tulang. Meskipun risiko tersebut sudah menurun karena faktor tertentu.

“Penelitian sebelumnya menjelaskan hubungan terbalik antara BMI dan jenis patah tulang lainnya, terutama patah tulang pinggul. Mungkin karena kekuatan benturan tulang selama jatuh, meningkatkan produksi estrogen dan adipositas.” Ujar para peneliti.

Mereka juga menjelaskan bahwa hasil penelitian tersebut menjadi studi prospektif pertama yang mengaitkan diet dah patah tulang. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai dua kaitan tersebut. (scp)

Baca juga:

Pilihan Sehat Pengganti Nasi

#Diet #Kesehatan #Info Kesehatan #Penelitian #Patah Tulang #Vegetarian #Makan Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan