Sains

Penelitian Terbaru Ungkap Penurunan Perilaku Seksual Kaum Muda AS

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 06 Agustus 2022
Penelitian Terbaru Ungkap Penurunan Perilaku Seksual Kaum Muda AS

Kelompok dewasa muda dan remaja AS melakukan hubungan seksual lebih sedikit daripada orang muda sebelumnya. (Freepik/Jcomp)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DEBBY Herbenick, peneliti di Indiana University School of Public Health, Amerika Serikat, menemukan kesimpulan mengejutkan tentang perilaku seksual kelompok dewasa muda dan remaja AS. Mereka ternyata melakukan hubungan seksual lebih sedikit daripada kelompok muda masa sebelumnya. Remaja bahkan lebih jarang melakukan masturbasi. Demikian penelitian Debby dalam Archives of Sexual Behavior.

Kelompok dewasa muda terdiri dari lelaki dan perempuan berusia 18-24 tahun. Dalam kategori ini, mereka yang tidak melakukan hubungan seksual pada periode sebelumnya, meningkat dari 24 persen menjadi 28 persen. Perubahan serupa tercatat untuk hubungan seksual oral dan jenis lain.

Selain itu, remaja yang melaporkan tidak melakukan masturbasi atau seks dengan pasangan juga meningkat. Pada 2009, ada 29 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, sementara pada 2018 sebanyak 43 persen laki-laki dan 74 persen perempuan.

Ada kenyataan serius di sebalik tren ini. Saat ini, setengah dari kelompok dewasa muda tinggal bersama orangtua akibat tekanan ekonomi. Ini mengurangi jumlah pasangan muda yang hidup bersama dan membatasi privasi bagi mereka yang tinggal bersama orangtua. Ini menyebabkan kesempatan berhubungan seksual lebih tertutup.

Baca juga:

Berikan Pemahaman dan Edukasi tentang Seksual pada Anak agar Terhindar dari Pelecehan Seksual

perilaku seksual menurun
Lebih sedikit anak muda saat ini yang bahkan berkeinginan untuk memiliki pasangan. (Freepik/Lifestylememory)

Kelompok dewasa muda saat ini memiliki tingkat pengangguran dan setengah pengangguran yang sangat tinggi. Mereka hanya punya sedikit penghasilan sehingga berakibat pula kepada lebih sedikitnya ongkos buat kencan. Pada akhirnya, ini berujung kepada minimnya kesempatan berhubungan seksual.

Marty Klein, terapis seks bersertifikat dan psikoterapis berlisensi di AS, mengatakan bahwa lebih sedikit anak muda saat ini yang berkeinginan memiliki pasangan daripada anak muda pada 15 tahun lalu.

"Kelompok persahabatan dulunya adalah tempat dimana remaja dan dewasa muda menemukan orang untuk berkencan. Sekarang, mereka lebih cenderung bergaul dalam kelompok tanpa banyak keinginan terlibat dalam hubungan romansa," ujarnya.

Pemikiran banyak anak muda sekarang tentang seksualitas yang berhubungan dengan identitas dan orientasi gender mungkin ikut mempengaruhi perilaku seksual mereka. "Bagi banyak orang, seks bukan lagi sekadar tentang apa yang dilakukan atau bahkan bagaimana perasaan kamu, tetapi tentang siapa dirimu sebenarnya, sebuah topik yang sering dipertentangkan kaum muda. Bagi orang yang bertanya-tanya tentang identitas mereka sendiri, terlibat dalam perilaku seksual benar-benar bisa menakutkan," sebut Klein dalam Psychology Today (2/8).

Baca juga:

Hindari Predator Seksual, saatnya Upgrade Pengetahuan Anak

penurunan perilaku seksual
Orang begitu terbiasa dengan internet sehingga percakapan langsung jadi tidak menarik. (Freepik/Rawpixelcom)

Masuk ke internet

Anak muda masa kini merupakan generasi yang lahir di tengah kecanggihan teknologi digital dan mereka melakukan hubungan seks lebih sedikit daripada teman sebaya pada generasi sebelumnya. Karena itulah, dampak internet dan ponsel cerdas terhadap pola pacaran dan seksual tidak dapat diabaikan.

Menurut Klein, orang begitu terbiasa dengan kepuasan instan dari internet sehingga percakapan langsung dengan orang lain jadi tidak menarik. "Kaum muda mungkin kurang nyaman dengan percakapan tatap muka. Bagi sebagian orang, berkencan tidak memberikan jaminan keterlibatan berkelanjutan seperti yang didapatkan dari internet dan ponsel pintar," katanya.

Selain itu, anak muda sekarang juga umumnya kurang ingin tahu tentang seks dibandingkan anak muda dulu. Generasi muda sebelumnya merasa bahwa sebagian besar perilaku seksual itu misterius. Klein berpendapat, dewasa muda saat ini memperoleh gambaran perilaku seksual secara keliru. Mereka telah melihat semuanya melalui pornografi. Hal itu mengakibatkan mereka kurang penasaran dan kurang termotivasi untuk mencoba.

Selama ratusan tahun, kita telah melihat bagaimana perilaku sehari-hari (termasuk perilaku seksual) berubah sebagai respons terhadap gangguan teknologi baru. Kita dapat melihat dampak dari ponsel pintar dan internet pada banyak aspek kehidupan, termasuk membesarkan anak, berbelanja, dan konsumsi berita.

"Survei menunjukkan bahwa orang Amerika — Jerman, Jepang, dan lainnya — yang lebih jarang berhubungan seks dan masturbasi adalah bukti kuat bahwa seksualitas kita tidak menjadi pengecualian," tutup Klein. (aru)

Baca juga:

Pelecehan dan Kekerasan Seksual, Berbeda loh

#Sains #Seks #Perilaku Seksual
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Bagikan