Penelitian: Makan Kari Bisa Bantu Cegah Demensia


Penelitian menyebutkan bahwa kari Jepang bisa membantu mencegah penyakit demensia. (Foto: Unsplash/@ERIC ZHU)
PEPATAH sedia payung sebelum hujan memang benar adanya. Sebab yang namanya penyakit memang lebih baik dicegah daripada harus diobati. Apalagi saat ini obat tidak melulu berbentuk pil kecil yang harus dikonsumsi setiap hari. Ternyata makanan enak seperti kari bisa menjadi obat untuk mencegah penyakit.
Pencinta makanan Jepang tentunya sudah familiar dengan santapan berisi daging, wortel, kentang ini. Namun, kuah kental nan berbumbunya itu ternyata tidak hanya enak bagi lidah saja, melainkan juga kesehatan tubuh.
Baca juga:
Kampanye ‘Keren Dimakan’ Ajak Generasi Muda Konsumsi Makanan Sehat

Salah satu pembuat kari terkenal asal Negeri Sakura, House Foods, ingin mencari tahu apakah kari ala Jepang memiliki manfaat yang baik seperti kari dari India. Untuk itu, seperti dilansir dari laman Sora News 24, mereka melakukan penelitian dengan profesor di Universitas Tokyo dan Universitas Nishogakusha.
Uji coba didasarkan pada penelitian yang dilakukan di Singapura. Ilmuwan menemukan hubungan antara makan kari dan fungsi kognitif yang lebih sehat. Akan tetapi, penelitian terpisah dilakukan untuk melihat apakah kari Jepang memiliki efek yang sama dengan milik India.
Studi ini dilakukan pada 2.000 orang berusia lima tahun ke atas. Kemudian subjek dibagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan frekuensi makan kari dan waktu mereka memakannya, entah lebih atau kurang dari satu tahun. Misalnya, kelompok frekuensi tertinggi makan kari ialah empat kali sebulan selama lebih dari setahun hingga waktu penelitian.
Setelahnya, setiap partisipan diberi penilaian risiko demensia DASC-21 dan skor relatifnya dibandingkan. Menariknya, ada hubungan kuat antara skor tes dengan frekuensi konsumsi kari jangka panjang. Partisipan yang mengonsumsi kari kurang dari sekali sebulan diberi nilai dasar rata-rata satu untuk risiko demensia.
Peserta yang makan kari sebulan sekali turun menjadi 0,834, lalu turun jadi 0,754 untuk mereka yang menyantapnya dua atau tiga kali sebulan. Puncaknya, angka turun jadi 0,718 untuk subjek yang makan kari empat kali sebulan atau lebih.
Baca juga:
AI akan Bisa Mendiagnosis Demensia dalam Satu Kali Pemindaian

Namun, korelasi semacam ini tidak dapat ditemukan pada orang yang makan kari pada frekuensi sama dalam jangka waktu pendek atau kurang dari satu tahun. Tetapi, partisipan yang makan kari lebih dari dua kali sebulan dalam jangka pendek tetap bernasib lebih baik daripada mereka yang hanya memakannya sebulan sekali.
Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui apakah benar-benar ada kandungan dalam kari yang memang bisa menurunkan kemungkinan demensia. Harapannya, mereka bisa mengetahui proses kimia yang sebenarnya terjadi untuk mengonfirmasi temuan ini.
Studi-studi sebelumnya sudah menunjukkan bahwa kari Jepang bisa membantu menekan reaksi buruk akibat polusi udara dan mencegah arteri yang mengeras. Jadi jika makanan ini bisa membantu mencegah demensia, tentunya akan jadi sebuah penemuan yang sangat menarik. Pasalnya, kapan lagi bisa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang enak? (sam)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
