Kesehatan

Penelitian: COVID-19 Bisa Bertahan di Layar Ponsel Selama 28 Hari

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 13 Oktober 2020
Penelitian: COVID-19 Bisa Bertahan di Layar Ponsel Selama 28 Hari

Penelitian menyebutkan Virus Corona bisa menempel di ponsel selama 28 hari (Foto: pixabay/myriams-fotos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PONSEL saat ini merupakan salah satu benda 'wajib' yang selalu dibawa dalam kesehariannya. Berbagai aktivitas saat ini umumnya dilakukan di ponsel pintar.

Celakanya ponsel bisa menjadi tempat bersarangnya COVID-19. Dalam sebuah penelitian dari badan sains nasional Australia menyebutkan, virus yang menyebabkan COVID-19 dikabarkan bisa tatap aktif di permukaan yang halus seperti ponsel pintar, permukaan logam, dan uang kertas lebih lama dari pada flu pada umumnya.

Baca Juga:

Bill Gates Kecewa Sistem Tes COVID-19 di AS, Ini Penjelasannya

Para peneliti menemukan bahwa virus corona bisa bertahan di layar ponsel selama 28 hari (Foto: Pixabay/dariuszsankowski)

Para peneliti menemukan bahwa virus tersebut bisa tetap hidup hingga 28 hari, meskipun dalam lingkungan yang sangat terkendali. Dibandingkan dengan virus influenza tetap menular pada kondisi yang sama, tapi hanya selama 17 hari. Para peneliti membuktikan bahwa virus corona 'sangat kuat' dibandingkan dengan virus lain.

"Temuan ini menunjukkan SARS-CoV-2 dapat tetap menular secara signifikan lebih lama daripada yang dianggap mungkin secara umum," ucap peneliti seperti yang dilansir dari laman engdaget.

Selain itu peneliti juga menyimpulkan, bahwa kain dan permukaan berpori lainnya bisa membawa virus menular hanya dalam 14 hari. Berbeda setengah bulan dari permukaan yang halus seperti ponsel pintar, permukaan logam, dan uang kertas.

Sementara itu, untuk menunjukan pentingnya membersihkan dan mendisinfeksi ponsel dan permukaan lainnya, peneliti memberikan beberapa peringatan besar.

Baca Juga:

Kisah Pekerja yang 'Dituduh' Positif COVID-19 di Tengah Maraknya Isu PHK

Peneliti menyebutkan pentingnya membersihkan dan mendisifeksi ponsel (Foto: Pixabay/niekverlaan)

Pertama yakni melakukan pembersihan pada suhu sekitar 18 derajat celsius dalam kondisi gelap. Tujuannya untuk meniadakan efek sinar UV, jauh dari kondisi dunia nyata. Eksperimen itu tidak menggunakan lendir segar, biasanya terdapat Virus pada permukaan yang mengandung sel darah putih dan antibodi.

"Menurut pendapat saya, virus hanya akan bertahan selama berjam-jam di dalam lendir dibandingkan di permukaan selama berhari-hari," ujar profesor Universitas Cardiff, Ron Eccles kepada BBC.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), penyebaran dari permukaan yang bersentuhan tidak dianggap sebagai cara umum penyebaran COVID-19.

Sebaliknya, faktor yang paling umum adalah droplets yang dihasilkan oleh batuk atau bersin. Pedoman baru juga menyarankan bahwa itu juga bisa ditularkan melalui udara di ruang yang berventilasi buruk dan tertutup. ini yang kerap kali melibatkan aktivitas yang menyebabkan pernapasan lebih berat, seperti bernyanyi atau olahraga. (Ryn)

Baca Juga:

Penelitian Menyebutkan ASI Bisa Mencegah COVID-19, Ini Penjelasannya

#Kesehatan #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan