Bill Gates Kecewa Sistem Tes COVID-19 di AS, Ini Penjelasannya


Bill Gates kecewa dengan sistem tes COVID-19 di Amerika Serikat (Foto: instagram @thisisbillgates)
BILL GATES memperingatkan rakyat Amerika akan ada jumlah kematian tambahan akibat COVID-19, bila tidak ada tindakan terukur dan menyeluruh, melibatkan banyak pihak. Gates terus mengkritik respon Amerika Serikat terkait pandemi, nan secara signifikan tertinggal dari negara lain.
Gates sebelumnya sudah memperingatkan pada bulan April lalu, ketika kasus mendekati 336.000 dan kematian mencapai 9.600, bahwa Amerika Serikat dapat tersandung ke dalam 'skenario mimpi buruk' pandemi. Namun, Gates meyakinkanpedoman social distancing secara tepat akan menekan angka penyebaran CPVID-19.
Baca Juga:
Kisah Pekerja yang 'Dituduh' Positif COVID-19 di Tengah Maraknya Isu PHK

Namun, enam bulan kemudian usai kasus meroket menjadi 7,6 juta dan kematian menjadi 213.000, Gates muncul di Meet the Press NBC untuk menegaskan kembali gawatnya situasi pandemi di Amerika.
"Ada banyak kematian tambahan yang akan datang, bila kita tak melakukan sebuah tindakan bersama," ucap Gates pada pembawa acara berita Chuck Tood dalam sebuah wawancara, dikutip dari laman Daily Mail.
Gates menegaskan kritiknya pada sistem tes COVID-19 nan lambat di negara tersebut, terutama saat jumlah lonjakan tajam karena menunggu hasil terlalu lama.
"Kita menjalankan sistem tes (COVID-19) paling buruk, dalam hal siapa yang dapat mengaksesnya, dibanding negara lain. Dan itu susah untuk diperbaiki," ujar Gates.
Baca Juga:
Penelitian Menyebutkan ASI Bisa Mencegah COVID-19, Ini Penjelasannya
Bos Microsoft itu meminta pemerintahan Trumpmengambil tanggung jawab atas kesalahan langkahnya, dan memperbaiki tindakannya.
"Kalian harus mengakui bahwa kalian tidak melakukan pekerjaan dengan baik, dan membuat beberapa perubahan langsung," ucap Gates pada Meet the Press.

Gates mengatakan dalam kondisi saat ini bukan waktunya untuk saling menyalahkan, tapi fokus pada perbaikan respon terhadap pandemi dengan mendapatkan diagnosa terbaik.
Sementara itu, Gates juga menambahkan FDA berada di bawah tekanan kuat untuk menghasilkan vaksin layak, serta para pejabat harus menyampaikannya kepada semua orang dengan pesan benar, termasuk menyebarkannya ke dunia agar Virus Corona tidak terus-menerus menyerang Amerika Serikat.
Menghasilkan vaksin sendiri sudah menjadi prioritas utama bagi pemerintahan Trump, ketika mereka berusaha mengumpulkan lebih banyak dukungan sebelum pemilihan yang kontroversial.
Trump mengakui vaksin tidak akan tersedia hingga pemilihan presiden AS selesai, tapi kemungkinkan vaksin itu akan datang lebih cepat. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Beda Tipis Frugal dan Irit, Bill Gates Pakai Ponsel Pemberian Orang

Bill Gates bakal Jadi Bintang Tamu Acara Bincang-Bincang Korsel, 'You Quiz on the Block', Ngobrolin Yayasan Kemanusiaannya

[HOAKS atau FAKTA] : Kebijakan Baru, Kemenkes Haruskan Seluruh Penumpang Pesawat Divaksin Tb Buatan Bill Gates
![[HOAKS atau FAKTA] : Kebijakan Baru, Kemenkes Haruskan Seluruh Penumpang Pesawat Divaksin Tb Buatan Bill Gates](https://img.merahputih.com/media/21/3c/94/213c9428aaadc81b4ed3f9bf9ba40fdb_182x135.jpeg)
BPOM Lakukan Uji Klinis, Vaksin ‘Bill Gates’ untuk Cegah TBC Berpotensi Timbulkan Efek Demam

Presiden Prabowo Subianto Bersama Filantrop Dunia Bill Gates Tinjau Makan Bergizi Gratis di Jakarta

Sosok Bill Gates, Tokoh Dunia ‘Berharta’ Rp 1.859 Triliun yang Pernah Dikeluarkan dari Kampus Harvard

Bantuan Besar Bill Gates di Kesehatan dan Teknologi Vaksin untuk Indonesia, Jumlahnya Mencapai USD 159 Juta

Bill Gates Ingatkan AI Bisa Gantikan Sejumlah Profesi di Dunia dalam Waktu Dekat

Beri Tanda Kehormatan Tertinggi, Prabowo Sebut Bill Gates Banyak Bantu Indonesia di Bidang Kesehatan

Paus Raksasa untuk Kucing Istana, Bill Gates Tak Bisa Menolak Pesona Bobby Kertanegara!
