Finlandia Gunakan Anjing Untuk Lacak COVID-19 di Bandara

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 28 September 2020
Finlandia Gunakan Anjing Untuk Lacak COVID-19 di Bandara

Finlandia gunakan anjing pelacak di bandara untuk deteksi COVID-19 (Foto: Pixabay/michaelgaida)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PANDEMI COVID-19 yang melanda sejumlah dunia. Memberikan dampak yang sangat buruk bagi kehidupan masyarakat. Semua sendi dalam masyarakat lumpuh.

Banyak negara kemudian mengupayakan berbagai kebijakan memperketat perbatasannya. Setiap negara memiliki cara masing-masing untuk mencegah penyebaran COVID-19. Seperti di Finlandia, yang menggunakan anjing pelacak untuk mendeteksi adanya virus berbahaya itu.

Baca Juga:

Pria Beristri Pura-Pura Terpapar COVID-19 untuk Kawin Lari dengan Selingkuhan

anjing
Di Finlandia anjing digunakan anjing untuk deteksi COVID-19 (Foto: Unsplash/Jason Jarrach)

Anjing pelacak sejatinya dikerahkan di pos pemeriksaan di sepanjang perbatasan atau di bandara. Tugas anjing pelacak salah satunya adalah untuk mencegah narkotika melintas perbatasan. Dilansir dari laman ubergizmo, anjing pelacak rupanya bisa juga dipergunakan untuk mengendus penyakit pada manusia, seperti virus corona. Hal itulah yang dipercaya oleh para peneliti Finlandia.

Tampaknya para peneliti dari negara itu memiliki harapan yang tinggi terhadap kefektifan anjing pelacak dalam mendeteksi Virus Corona. Sehingga mereka telah mengerahkan empat diantaranya di Bandara Helsinki yang berdasarkan tes pendahuluan, anjing-anjing itu mampu mengendus virus tersebut.

Pada manusia akurasi dari anjing pelacak itu dikabarkan hampir 100%, bahkan jika orang tersebut tidak menunjukkan gejala apa pun.

Baca Juga:

Perusahaan Jepang Buat Lampu UV Pembasmi Virus Corona dalam Ruangan

Anjing pelacak diduga mencium virus tersebut melalui bau keringat seseorang (Foto: Pixabay/blendertimer)

Ketika seekor mendeteksi bahwa seseorang terkena virus, dia akan mulai menggonggong, mengais di tanah atau berbaring. Setelah itu, orang tersebut kemudian diberikan tes PCR untuk membantu memverifikasi kecurigaan anjing tersebut.

Saat ini tidak jelas apa, yang bisa dicium anjing yang mungkin memberi mereka indikasi bahwa seseorang mengidap virus corona.

Terdapat spekulasi bahwa anjing tersebut mungkin melakukannya pada keringat, di mana baunya mungkin berbeda dari orang yang tidak terkena virus. Ide menggunakan anjing sendiri bukan hal yang baru, karena, pada bulan Juli, anjing di Spanyol juga dilatih serupa. (Ryn)

Baca Juga:

Tiongkok Uji Coba Vaksin COVID-19 Semprotan Hidung

#Kesehatan #Anjing #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan