Peneliti Ungkap Korelasi Gorengan dengan Depresi


Walau menjadi makanan favorit banyak orang, gorengan ternyata memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. (Foto: Pexels/Rodnae Productions)
GORENGAN atau makanan yang digoreng tampaknya sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang sulit dilepaskan dari orang Indonesia. Menikmati kopi bersama teman sembari mengobrol, maka gorengan menjadi pendampingnya.
Ingin makan di restoran cepat saji? Menu makanan yang digoreng juga tersedia dan menjadi favorit.
Apalagi saat waktu berpuasa kemarin, pedagang gorengan serta pedagang takjil yang menawarkan menu ini langsung diserbu jelang berbuka puasa.
Mayoritas publik mengetahui bahwa sebenarnya makan gorengan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan fisik, khususnya dari sisi kolesterolnya. Namun, penelitian yang belum lama ini dipublikasikan, ternyata mengungkap “sisi jahat” lain dari gorengan.
Selain kesehatan fisik, keseringan makan gorengan juga berdampak pada kesehatan mental.
Baca juga:
Meski Gorengan Paling Dirindukan, Dokter Sarankan Awali Buka Puasa Minum Air Putih

Riset dari peneliti di Tiongkok ini menunjukan bahwa potensi seseorang menderita depresi dapat meningkat tujuh persen jika rutin konsumsi gorengan. (Foto: Pexels/Chan Walrus)
Penelitian dampak negatif gorengan terhadap kesehatan mental ini dilakukan oleh para peneliti di Hangzhou, Tiongkok.
Berdasarkan riset mereka, mengonsumsi gorengan, khususnya kentang goreng seperti french fries berpotensi meningkatkan gangguan kecemasan sebanyak 12 persen dan depresi sebanyak tujuh persen bila dibandingkan mereka yang tak mengonsumsi gorengan. Potensi ini lebih kuat di generasi muda, khususnya pemuda.
Pada hasil riset yang dipublikasikan pada awal pekan ini di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) terungkap bahwa awal penelitian ini memang dilihat dari dampak gorengan itu sendiri.
Makanan ini diketahui mampu meningkatkan potensi obesitas, tekanan darah tinggi, dan dampak kesehatan lainnya. Dari sinilah mereka ingin melihat apakah ada potensi dampak negatif terhadap kesehatan mental.
Baca juga:

Sebagaimana dilansir dari CNN (24/4), riset yang dilakukan selama hampir 12 tahun itu melibatkan 140.728 partisipan yang memang menyukai mengonsumsi gorengan.
Setelah mengecualikan partisipan yang memang terdiagnosa mengalami depresi dalam dua tahun pertamanya, data dari penelitian ini pun berhasil dikompilasi setelah 11,3 tahun.
Setelah belasan tahun riset, ditemukanlah fakta bahwa ada 8.294 partisipan yang mengalami gangguan kecemasan dan 12.735 yang mengalami depresi.
Setidaknya terdapat potensi gangguan kesehatan mental yang meningkat dua persen bagi mereka yang gemar mengonsumsi kentang goreng.
Kemudian, penelitian jini juga mengungkapkan bahwa mereka yang masuk kategori pemuda menjadi yang paling sering mengonsumsi gorengan lebih dari satu porsi secara teratur.
Walaupun demikian, penulis utama dari riset ini, Yu Zhang, mengungkapkan bahwa kamu yang memang gemar makan gorengan tak perlu panik.
Peneliti dari Universitas Zhejiang itu hanya berpesan agar kamu lebih berusaha menjaga gaya hidup sehat dan cukup mengurangiporsi serta intensitas makan gorengan.
Dia menambahkan, langkah ini memiliki dampak yang positif untuk kesehatan diri, khususnya dari sisi mental. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
