Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih Depresi Tunggu Kepastian UNHCR

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 10 Juli 2019
Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih Depresi Tunggu Kepastian UNHCR

Para WNA pencari suaka yang tinggal di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat (MP/Asropih

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Ratusan pencari suaka yang bermukim di sepanjang trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat menyambut baik upaya DPRD DKI yang menggiringnya ke Jakarta Islamic Center (JIC), Koja, Jakarta Utara.

Namun Hamid salah satu pencari suka mengatakan, ia juga harus meminta kejelasan kepada United Nations High Commissioner for Refugeest (UNHCR) terkait nasib para pencari suaka yang tidur di Kebon sirih.

Para WNA pencari suaka yang tinggal di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat (MP/Asropih)
Para WNA pencari suaka yang tinggal di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat (MP/Asropih)

"Saya sudah sharing denagn teman2 dan mereka mau. Tapi mereka (UNHCR) juga harus ketemu kita. Karena meskipun kita dikasih tempat tp kan cuma untuk sementara, tapi selanjutnya bagaimana," kata Hamid di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).

BACA JUGA: Ratusan WNA Menggelandang di Trotoar Kebon Sirih Digiring ke Islamic Center

Hamid mengaku, hingga kini dirinya dan para pencari suaka lainnya menunggu kepastian tentang tempat tinggal dari Komisioner Tinggi PBB atau UNHCR.

Namun hingga saat ini, kata dia, belum ada kejelasan dari UNHCR terkait tempat tinggal para pencari suaka yang tinggal di Jalan Kebon Sirih.

"Kita dari 2013, dulu sih banyak yang bantu kita. Tapikan lama lama mereka juga malas bantunya. Karena kita gak punya izin kerja, dan paling sulit buat kita, gak bisa apa-apa. Malah jadi depresi. Kayak orang gila gak bisa apa-apa sambil nunggu bantuan," jelas dia.

Hamid mengaku saat ini dirinya dan juga para pencari suaka lainnya sangat kesulitan ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit.

"Dulu kita masih punya uang buat beli-beli. Sekarang udah gak ada. Kita juga malu kalau mau minta-minta tapi mau gimana lagi," tutupnya.

Seperti diketahui, ratusan para pencari suaka yang berasal dari beberapa negara, kini berpindah ke Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat setelah sebelumnya menetap di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta, Kalideres, Jakarta Barat.

suaka
Para WNA pencari suaka yang tinggal di jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat (MP/Asropih)

Sudah sekitar 10 hari belakangan, mereka bermukim pelantara depan gedung-gedung di Kebon Sirih. Mereka tidak memiliki tempat tinggal.

BACA JUGA: Alasan Satpol PP Tak Usir WNA Pencari Suaka dari Jalan Kebon Sirih

Mereka mengandalkan makanan pemberian masyarakat dan toilet di masjid, mereka bertahan hidup di tengah jalan.

Tuntutan pengungsi tersebut karena mereka enggan dikembalikan ke tempat asalnya. Sebab, saat ini keadaan sedang tidak kondusif karena terjadi konflik di negaranya. (Asp).

#WNA Ilegal
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
WNA Mengamuk di Kalibata City Positif Sabu, Polisi Geledah Apartamen Tunggu Pelaku Selesai Dirawat
Identitas pelaku merupakan warga Ghana berinisial KUV dan memiliki izin tinggal resmi di Indonesia.
Wisnu Cipto - Selasa, 29 April 2025
WNA Mengamuk di Kalibata City Positif Sabu, Polisi Geledah Apartamen Tunggu Pelaku Selesai Dirawat
Indonesia
Satgas Barang Impor Ilegal Didesak Tidak Menindak Pedagang Kecil
Pembentukan Satgas Barang Impor Ilegal tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 932 Tahun 2024 yang ditetapkan mulai 18 Juli 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 24 Juli 2024
Satgas Barang Impor Ilegal Didesak Tidak Menindak Pedagang Kecil
Indonesia
Ditangkap Divhubinter Polri, WNA Kanada yang Buron di Bali Merasa Tertipu
Seorang warga negara Kanda berinisial SG (50), yang sudah menetap di Bali dan membangun usaha sejak 2020, diduga ditangkap menggunakan red notice bodong. Sebab, dokumen tersebut tidak ada di dalam situs web (website) Interpol.
Mula Akmal - Senin, 05 Juni 2023
Ditangkap Divhubinter Polri, WNA Kanada yang Buron di Bali Merasa Tertipu
Indonesia
DPR Minta Kemenlu Bertindak Tegas pada Maraknya WNA yang Bekerja di Bali
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menyoroti maraknya turis di Bali yang nyambi bekerja untuk kepentingan bisnis meski hanya berbekal visa turis.
Mula Akmal - Senin, 29 Mei 2023
DPR Minta Kemenlu Bertindak Tegas pada Maraknya WNA yang Bekerja di Bali
Indonesia
5 WNA di Bali Dideportasi Karena Melanggar Izin Tinggal hingga Kerja Ilegal
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Provinsi Bali mendeportasi empat warga negara asing (WNA) asal Nigeria dan seorang warga Rusia.
Mula Akmal - Senin, 13 Maret 2023
5 WNA di Bali Dideportasi Karena Melanggar Izin Tinggal hingga Kerja Ilegal
Bagikan