Pemuda Muhammadiyah Dorong KPK Bongkar Kasus Century


Rangkaian bom high eksplosive yang berada di rumah Ketua KPK (ist)
MerahPutih.com - Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah memberikan empat pernyataan sikap soal peristiwa teror terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.
"Mencermati ancaman teror terhadap Ketua KPK dan Wakil Ketua KPK pada 9 Januari 2019, kami menilai bahwa teror bom tersebut merupakan rangkaian untuk mengganggu konsentrasi KPK dalam pemberantasan korupsi," kata Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar A Tawalla di gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/1).

Berikut empat pernyataan dari PP Pemuda Muhammadiyah tersebut.
1. Meminta Presiden RI untuk memberikan perhatian serius terhadap agenda pemberantasan korupsi.
2. Mendesak Polri untuk segera mengungkap pelaku penyiraman terhadap Novel Baswedan karena kami menilai teror bom di rumah dua pimpinan KPK merupakan peristiwa yang memiliki keterkaitan.
3. Memberikan dukungan penuh kepada KPK untuk tetap konsentrasi menyelesaikan kasus yang sedang diproses.
4. Meminta KPK untuk melanjutkan dan menuntaskan kasus yang selama ini mendapat perhatian masyarakat seperti kasus Century, BLBI, dan Sumber Waras.
Saat jumpa pers itu, PP Pemuda Muhammadiyah juga menyerahkan borgol ke Juru Bicara KPK Febri Diansyah secara simbolik agar KPK tetap bekerja dan pelaku teror itu ditemukan.

"Sebagai simbol, kami berikan oleh-oleh berupa borgol kepada KPK ada tiga buah, tentu kami berharap ini yang pertama untuk Novel Baswedan, kedua untuk pelau teror pimpinan, dan ketiga ini kepada penegakan hukum simbol penegakan hukum, saya serahkan ke Febri," ucap Dzulfikar.
Sebelumnya pada Rabu (9/1), rumah Ketua KPK Agus Rahardjo menjadi sasaran teror bom oleh orang tak dikenal. Di rumah Agus yang berlokasi di Bekasi, polisi menemukan barang bukti berupa pipa paralon, detonator, sekring, kabel warna kuning, paku ukuran 7 cm, serbuk putih, baterai, dan tas.
Sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, dilempar dua bom molotov oleh orang tak dikenal, salah satu bom sempat merusak teras bagian atas rumah Laode. Penemuan bom itu terjadi pada Rabu (9/1) sekitar pukul 05.30 WIB.
Bagikan
Berita Terkait
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian

Parahnya Korupsi Haji, KPK Temukan Jatah Kuota Petugas Kesehatan Sampai Dijual ke Jemaah

Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu

Linda Susanti Minta KPK Kembalikan Aset yang Disita, Mulai dari Uang Dolar, Tanah, hingga Emas 11 Kg

KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag

KPK Kembalikan Toyota Alphard Milik Immanuel Ebenezer, Ternyata Mobil Sewaan

KPK Kembalikan Alphard Sitaan Tersangka Eks Wamenaker Noel, Ternyata Statusnya Mobil Sewaan

KPK Dinilai Terlalu Tendensius ke Salah Satu Ormas Dalam Mengusut Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji

Menteri Haji Serahkan 200 Nama Calon Anak Buahnya ke KPK, Minta Dicek Rekam Jejaknya

Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK Bahas Pencegahan Korupsi Penyelenggaraan Haji
