Pemprov akan Lepas 1.400 Ember Isi Telur Nyamuk Wolbachia, Masyarakat Diminta Tetap Laksanakan 3M

Ilustrasi - Telur nyamuk ber-Wolbachia. (ANTARA/HO-Kemenkes)
Merahputih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan melakukan uji coba pelepasan 1.400 ember berisi telur nyamuk Wolbachia di wilayah Kembangan Utara, Jakarta Barat pada 27 September 2024. Teknologi itu digadang-gadang mampu menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD), Chikungunya, dan Zika.
Meskipun Dinkes akan melakukan uji coba tersebut, DPRD DKI Jakarta tetap mengimbau masyarakat melaksanakan gerakan 3M yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang. Termasuk tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
“Kita semua harus berkolaborasi untuk menyukseskan program ini," ujar Anggota DPRD DKI Jakarta Sholikhah dalam keterangannya, Senin (23/9).
Baca juga:
Dinkes DKI Uji Coba Sebar Ribuan Telur Nyamuk Wolbachia, DPRD: Kalau Bagus, Mainkan!
Sholikhah sendiri mendukung program itu agar Jakarta terbebas dari DBD. "Sehingga akan menghasilkan dan memuaskan untuk menekankan angka penyebaran DBD,” tambah Sholikhah.
Sholikhah juga melihat hasil yang telah diterapkan di Yogyakarta. Di mana, cara ini mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen. Bahkan, menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.
“Pengalaman yang di Yogya pernah mencoba uji coba terhadap nyamuk ber-Wolbachia. Ternyata, angka penderita DBD itu sangat turun, bahkan di tahun 2023 hanya 67 kasus,” ungkap Sholikhah.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan, Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti yang bisa menurunkan replikasi virus dengue. Efeknya, mengurangi kemampuan nyamuk tersebut sebagai penular demam berdarah.
Data Dinas Kesehatan, diketahui wolbachia merupakan bakteri alami pada 60 persen serangga. Bakteri tersebut tidak menginfeksi manusia atau vertebrata lain. Artinya, tidak akan menyebabkan manusia sakit.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA] : Nyamuk Wolbachia Agenda Bill Gates Disebarkan di Kota Bandung
Wolbachia hidup dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui telur. Cara kerja teknologi Aedes Aegypti Wolbachia yakni, Bakteri Wolbachia disuntikan ke dalam telur nyamuk Aedes Aegypti.
Dengan begitu, nyamuk jantan Wolbachia kawin dengan nyamuk betina, maka telur tidak menetas. Nyamuk jantan kawin dengan nyamuk betina ber-Wolbachia, maka telur menetas ber-Wolbachia.
Nyamuk jantan Wolbachia kawin dengan nyamuk betina ber-Wolbachia, maka telur menetas ber-Wolbachia. Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue. Sehingga dapat mengurangi kemampuan nyamuk tersebut sebagai penular demam berdarah.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Antisipasi Pemprov Cegah Lonjakan Kasus DBD di Jakarta

PSI DKI Kesal dengan Pemprov, Fogging DBD Dilaksanakan Kalau Sudah Ada Korban

Puncak Kasus DBD Terjadi April, Dinkes DKI Siapkan Strategi ini

Tren Kasus DBD Meningkat di Jakarta, Pramono Anung Bakal Lakukan Pendataan Bareng Dinkes DKI

Dewan PSI Minta Pemprov DKI Distribusikan Alat Fogging untuk Tangani DBD

Dinkes DKI Imbau Warga Jakarta Waspadai Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan

Nyamuk Aedes Aegypti Ternyata Bisa Bertelur di Sendok, Warga Jakarta Diingatkan Jangan Biarkan Air Tergenang

Aksi Fogging Basmi Nyamuk Demam Berdarah di Pemukiman Padat Penduduk Kebayoran Lama

Hadapi Musim Hujan, Kemenkes Ingatkan Waspada DBD

RW di Kembangan Utara Kendalikan Nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia
