Pemkot Surabaya Minta Warga Terpapar COVID-19 Isolasi di Hotel

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Februari 2022
Pemkot Surabaya Minta Warga Terpapar COVID-19 Isolasi di Hotel

Petugas kesehatan melakukan tes usap Antigen terhadap warga saat operasi protokol kesehatan (prokes) di Kota Surabaya, Sabtu (5/2/2022) malam. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah Kota Surabaya menerapkan pembatasan aktivitas di sejumlah sektor. Hal ini disebabkan Kota Pahlawan tersebutkembali masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9/2022.

Beberapa sektor tersebut diantaranya sektor esensial akan berjalan dengan pembatasan 75 persen dan non esensial dengan pembatasan 50 persen. Selain itu, jam operasional tempat-tempat usaha juga akan dibatasi lagi.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Menanjak, Yogyakarta Aktifkan Kembali Tim Pemakaman dan Isoter

"Seperti, warkop, tempat makan, dan kafe sekarang dibatasi hingga jam 9 malam. Namun, jika alau buka jam 6 sore, maksimal hingga jam 12 malam," tutur Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (8/2).

Eri menghimbau kepada seluruh warganya untuk patuh pada penerapan protokol kesehatan (prokes). Kepatuhan pada prokes menjadi salah cara memutus mata rantai pandemi dibarengi testing, tracing, dan treatment (3T) oleh Pemkot Surabaya.

"Kami harus antisipasi jangan sampai (naik) level 3. Sebab, jika begitu nanti ekonomi bisa berhenti," katanya.

Data lawancovid-19.surabaya.go.id, kasus aktif di Kota Surabaya per Selasa (8/2) mencapai 1.410 jiwa. Ada penambahan kasus aktif 741 jiwa dan secara kumulatif, kasus COVID-19 mencapai 72.435 jiwa.

Menurut Eri, kenaikan level di Surabaya ini terjadi bukan dari kasus konfirmasi positif, namun merupakan hitungan jumlah pasien di rumah sakit.

"Yang terkonfirmasi positif itu kecil, tapi yang dilihat yakni jumlah orang dirawat di rumah sakit. Ternyata, ada 400 orang lebih dan 300 lebih, sekitar 350-an yang bergejala ringan,” lanjut Eri.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Antara)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Antara)

Ia memaparkan, jika dilihat dari Bed Occupancy Rate (BOR) dan jumlah masyarakat Surabaya yang sudah vaksin, Surabaya lepas dari PPKM Level 2.

Saat ini, lanjut ia, pemkot Surabaya sedang memastikan rencana penggunaan hotel sebagai tempat isolasi pasien yang tidak mau menjalani karantina terpusat atau isoter.

"Saat ini berkoordinasi dengan dokter, jika ringan jangan di rumah sakit. Di hotel nanti dipantau juga sama pihak rumah sakit tentunya," katanya. (Andika Eldon / Surabaya)

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Melonjak, Khofifah Minta Warga Gejala Ringan Masuk Isoter

#COVID-19 #Kasus COVID-19 #Omicron #Surabaya #PPKM
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sejak Minggu (31/8) malam, Polri dan TNI melakukan patroli skala besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Frengky Aruan - Senin, 01 September 2025
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Indonesia
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui massa demonstran di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 21.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Bagikan