Kasus COVID-19 Melonjak, Khofifah Minta Warga Gejala Ringan Masuk Isoter


Isoter Sidoarjo. (Foto: Pemprov Jatim)
MerahPutih.com - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo aktifkan kembali instalasi Isolasi Terpusat (Isoter) untuk pasien COVID-19 di sejumlah lokasi, diantaranya ada di Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor mengatakan, Pemkab Sidoarjo berupaya semaksimal mungkin melayani warga guna menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
Baca Juga:
Anies Kembali Rekrut Nakes COVID-19, Gaji Rp 5 Juta Per Bulan
"Kasus COVID-19 di Kabupaten Sidoarjo di beberapa hari terakhir memang menunjukkan tren meningkat," katanya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (6/2).
Ia berharap, seluruh warga Sidoarjo untuk tidak panik, tetap jaga imunitas, minum vitamin dan terapkan protokol kesehatan ketat.
"Kami di Pemkab sekuat tenaga akan memberikan layanan terbaik bagi warga yang terjangkit salah satunya menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat seperti ini," ujarnya.
Gus Muhdlor menegaskan, dari catatan Dinas Kesehatan hari ini ada sekitar 892 orang dinyatakan positif. Jumlah ini terus meningkat beberapa hari terakhir. Untuk itu, Pemkab Sidoarjo juga menyiapkan Puskesmas yang mencukupi kapasitasnya seperti di Puskesmas Porong untuk perawatan.
Gus Muhdlor meminta kepada masyarakat yang positif COVID-19 untuk bersedia menempati Isoter yang ada Pemkab Sidoarjo. Isoter tersebut akan menjamin perawatan dan pengawasan untuk pemulihan kondisi pasien Covid-19.
"Semoga masyarakat yang merasa ada gejala baik sedang maupun berat untuk datang ke Isoter agar penanganannya lebih mudah. Ini harus dilakukan agar Pandemi bisa terkendali lagi," imbuhnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menypaikan, lonjakan kasus COVID-19 juga terjadi di seluruh Jawa Timur sejak awal bulan Februari. Kasus tertinggi di Kota Surabaya, kedua Kabupaten Sidoarjo, ketiga di Kota Malang dan yang ke empat di Kabupaten Gresik.
Saat membuka kembali Isoter COVID-19, Khofifah menghimbau kepada masyarakat untuk datang langsung ke Isoter jika positif, tidak ke rumah sakit kecuali yang bergejala sedang atau berat.
"Kepada masyarakat yang sudah terkonfirmasi positif namun hanya gejala ringan atau tanpa gejala tolong manfaatkan layanan di Isoter ini, jangan ke rumah sakit agar rumah sakit bisa fokus menangani pasien bergejala berat," ujarnya. (Andika Eldon/ Jawa Timur)
Baca Juga:
Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkot Solo Putuskan Stop PTM
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
