Pemkab Tangerang Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi


Beras SPHP. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, mengklaim harga bahan pokok di daerahnya tersebut saat ini relatif stabil. Bahkan, ada komoditas yang berhasil dikendalikan, seperti harga beras karena stoknya sudah terpenuhi.
Paling tidak, dengan pengendalian tersebut inflasi di Kabupten Tangerang berdasarkan data periode Oktober 2023 dengan nilai 2,32 persen.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Siap Antisipasi Inflasi Jelang Hari Besar
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat menyampaikan jika secara umum untuk tingkat inflasi Kabupaten Tangerang saat ini masih di bawah angka rata-rata nasional yaitu 2,36 persen
"Per Oktober saja Kabupaten Tangerang itu 2,32 persen, jadi masih di bahwa inflasi Provinsi Banten 2,38 persen dan nasional yaitu 2,36 persen," ujarnya.
Ia memaparkan, komoditas pangan yang mengalami fluktuasi harga, di antaranya seperti beras, gula, dan cabai rawit yang hampir terjadi di seluruh wilayah menjadi penyumbang terbesar terjadinya inflasi daerah.
"Kenapa pangan pengaruh terbesar pada inflasi karena itu harganya cukup tinggi. Dan penyebabnya berdasarkan informasi dari pasokan dampak atas kondisi iklim seperti El Nino yang terjadi beberapa bulan terakhir," katanya.
Keterlibatan sejumlah pihak pada pengendalian inflasi tersebut, didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Kendati, seluruh komponen atau instansi terkait di lingkungan Pemkab Tangerang terus berupaya berinovasi untuk mengembangkan potensi dan pengendalian harga yang ada di Kabupaten Tangerang.
"Jadi semua koordinator yang ada di Pemkab Tangerang bergerak, misalnya pengendalian harga Disperindag langsung dapat menindak. Kemudian, Dinas Pertanian melakukan pengendalian pangan," ungkapnya.
Ia menyebutkan, upaya lainnya yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menggelar pasar murah yang dilaksanakan di setiap pasar-pasar tradisional maupun tiap kecamatan yang ada.
Selain itu, pemerintah juga terus memantau dan berkoordinasi dalam menjaga ketersediaan bagan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
"Dan sekarang untuk stok pangan berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian dalam kondisi aman. Karena punya cadangan pangan daerah," ungkapnya.
BPS mencatat, pada Oktober 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,64. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,43 persen dengan IHK sebesar 120,87 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,43 persen dengan IHK sebesar 112,88.
Baca Juga:
Mendagri Ancam Copot Penjabat Kepala Daerah yang Tak Mampu Atasi Inflasi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Bantah Rumor Kelangkaan, Pramono Anung Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Akhir Oktober

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi

Prabowo Senang Bupati Bangun Irigasi, Produksi Pangan Tetap Naik Saat Hadapi Musim Kering

Pemerintah Akui Harga Beras Naik Dampak HPP Gabah Rp 6.500, Tapi Petani Nyaman

Pemerintah Pantau Penggilingan Padi, Harga Beras Harus Sesuai HET

Ritel Modern Diklaim Sudah Dibanjiri Beras SPHP, Harga Mulai Turun
