Pemilihan Calon Pimpinan KPK di DPR Digelar Tertutup
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Komisi III DPR RI akan menggelar fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan kepada I Nyoman Wara dan Johanis Tanak, Rabu (28/9). Keduanya merupakan calon Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pengganti Lili Pintauli Siregar.
"Iya hari ini jam 14.00 WIB. Karena sudah pernah di fit and proper test," kata anggota Komisi III DPR RI Adies Kadir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Politikus Golkar ini mengatakan, dalam uji kelayakan dan kepatutan nanti pihaknya akan menanyakan visi dan misi kedua calon Wakil Ketua KPK tersebut.
Baca Juga:
Pernah Jalani Fit and Proper Test, 2 Calon Pimpinan KPK Akan Kembali Diuji
"Jadi hari ini kami ingin melakukan fit and proper test terkait kesiapan yang bersangkutan, bagaimana dengan kesehatannya, apakah visi dan misinya masih sama dengan yang disampaikan dulu. Kurang lebih seperti itu," ujarnya.
Lebih lanjut Adies mengatakan, pemilihan terhadap dua calon pimpinan KPK tersebut akan dilakukan secara tertutup.
"Pemilihannya voting tertutup, untuk menentukan satu dari dua nama," pungkas Adies.
Baca Juga:
Mensesneg Sudah Mengirim Surpres Pengganti Pimpinan KPK Lili Pintauli ke DPR RI
Nyoman Wara dan Johanis Tanak merupakan dua dari lima nama yang gugur saat pemilihan pimpinan KPK di tingkat Komisi III DPR pada 13 September 2019.
Saat pemungutan suara di parlemen, dua calon pimpinan KPK yang berasal dari kejaksaan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu mendapatkan suara nol.
Diketahui Lili Pintauli mundur saat Dewan Pengawas (Dewas) KPK mengusut perkara etik fasilitas nonton Moto GP Mandalika. Dewas KPK pun menggugurkan sidang etik Lili. (Pon)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Mantan Pimpinan KPK Ditangkap Polisi
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Baru Akan Buka Detail Dugaan Korupsi Kereta Cepat Saat Masuk Tahap Penyidikan
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Whoosh Dibidik KPK Sejak Awal 2025, Nama-Nama Saksi Masih Ditelaah
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Terungkap, Oknum Wartawan Mengaku Bisa Amankan Kasus Pemerasan TKA di KPK Ternyata Pemain Lama
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
Cegah Penyimpangan, Kemenhaj Ajak KPK dan Kejagung Kawal Layanan Haji 2026
Peluang Luhut Dipanggil Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Begini Jawaban KPK
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba