Pemerintah Ungkap Alasan Berani Pangkas Masa Karantina Jadi 3 Hari

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 15 Februari 2022
Pemerintah Ungkap Alasan Berani Pangkas Masa Karantina Jadi 3 Hari

Tangkapan layar - Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Selasa (15/2/2022) (ANTARA/Prisca Triferna)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Dasar pertimbangan pemerintah mengurangi masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang sudah divaksinasi booster menjadi tiga hari akhirnya terungkap.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, hasil studi menemukan masa penyembuhan orang yang sudah divaksinasi lebih cepat dibandingkan yang belum divaksin.

Ini karena jumlah virus lebih cepat menurun pada orang yang sudah divaksinasi COVID-19.

Baca Juga:

Kasus Omicron Naik, Jabar Sudah Siapkan 14 Lokasi Karantina

Rencana pengurangan masa karantina diperuntukkan untuk orang-orang yang telah divaksinasi booster.

"Sebab jumlah virus pada orang yang sudah divaksin lebih cepat turun dibanding dengan yang belum divaksin," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara virtual, Selasa (15/2).

Wiku mengatakan, dengan demikian, masa penyembuhan pada orang tersebut, cenderung lebih cepat.

Selain itu, risiko orang yang sudah divaksinasi terinfeksi COVID-19 untuk menulari orang lain juga cenderung lebih kecil.

Ia menuturkan, ini menjadi salah satu dasar pertimbangan rencana pengurangan masa karantina bagi orang yang telah divaksinasi booster atau dosis ketiga.

Baca Juga:

Karantina Perjalanan Luar Negeri Dipangkas Jadi 3 Hari

Meskipun demikian, Wiku mengatakan, setiap pelaku perjalanan termasuk yang sudah divaksin harus tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Khususnya menerapkan disiplin protokol kesehatan setelah menyelesaikan masa karantinanya.

"Kita semua harus memahami bahwa dalam situasi kebencanaan, harus mampu beradaptasi dengan kebijakan yang dinamis dan hati-hati," kata Wiku.

Ia menyebut, satu-satunya cara yang bijak menghadapi ini adalah beradaptasi dengan baik.

"Serta belajar terus-menerus untuk perbaikan sistem yang berkelanjutan," katanya lagi.

Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, kebijakan pengurangan masa karantina menjadi 3 hari bisa diberlakukan terhadap semua PPLN.

Kebijakan ini berlaku mulai 1 Maret 2022 apabila kasus COVID-19 di Indonesia terus membaik.

Bahkan, pemerintah berencana meniadakan karantina terpusat bagi PPLN apabila kondisi terus membaik.

"Apabila kondisi terus membaik dan vaksinasi COVID-19 terus meningkat, mulai 1 April atau sebelum 1 April, PPLN tidak lagi menjalani karantina terpusat," katanya. (Knu)

Baca Juga:

Datang ke Lombok, Pembalap dan Ofisial MotoGP Tak Perlu Karantina

#COVID-19 #Kasus COVID-19 #Satgas COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan