Pemerintah Tetapkan Dana Bantuan untuk Rumah Dampak Tsunami. Mau Tahu Berapa Jumlahnya?


Perahu berada di puing permukiman akibat terseret tsunami di Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). (ANTARA FOTO/Aurora Rinjani)
MerahPutih.com - Pemerintah menetapkan akan memberikan bantuan stimulan untuk rumah rusak berat akibat tsunami Selat Sunda per unit sebesar Rp50 juta.
Informasi yang diperoleh dari Dinas Kominfo Lampung Selatan menyebutkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nanang Ermanto telah menghadiri rapat koordinasi penanganan dampak dan tindak lanjut kesiapsiagaan potensi bencana di Selat Sunda, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.
Rapat yang dipimpin Plt Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK Sony Harry B Harmadi, Jumat (11/1), digelar untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait bencana tsunami dipicu erupsi dan longsoran material Gunung Anak Krakatau Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.
Dalam rapat koordinasi tersebut, pemerintah menetapkan bakal memberikan bantuan stimulan untuk rumah rusak berat per unit sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, sedangkan rusak ringan Rp10 juta.
Sony mengatakan, upaya percepatan dalam penanganan bencana harus terus dilakukan, khususnya terpenuhinya kebutuhan dasar warga terdampak.
Ia juga meminta kepala daerah di daerah terdampak bencana menyiapkan lahan sebagai lokasi untuk membangun kembali rumah-rumah warga yang hancur akibat tsunami Selat Sunda.
"Segera bangun rumah tetap di Lampung Selatan dan Pandeglang, juga untuk rumah sementara karena akan dilakukan kajian," kata Sony seperti dikutip Antaranews.com di Jakarta, Sabtu (12/1).
Selain itu, Sony menambahkan, Presiden Jokowi juga menginstruksikan penataan ruangan di kawasan rawan bencana untuk mengurangi risiko apabila terjadi bencana.
"Selain itu, kita juga perlu menyiapkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana," katanya.
Dalam pertemuan itu, ditegaskan bahwa pemerintah melalui koordinasi Kemenko PMK terus meningkatkan kesiapsiagaan atas risiko kemungkinan terjadi bencana susulan akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, mengingat ancaman bencana di Selat Sunda bisa datang setiap saat.
Kesiapsiagaan bencana itu meliputi sosialisasi bencana, layanan di pengungsian, termasuk persiapan pembangunan hunian sementara atau sewa rumah.
Bagikan
Berita Terkait
Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik

Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas

BMKG Catat Ada 24 Gempa Susulan usai Guncangan Magnitudo 5,7 di Banyuwangi

BNPB Langsung Kirim Tim ke Banyuwangi dan Situbondo Usai Gempa Magnitudo 5,7

Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali

Warga Lanjut Usia Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Dasar Akibat Topan Ragasa

Super Topan Ragasa Jebol Bendungan di Taiwan, 14 Tewas dan Ratusan Orang Hilang

Siklon Tropis Bualoi Berpotensi Picu Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Indonesia Timur

Topan Super Ragasa Mengamuk di Hong Kong, Ratusan Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Kota Lumpuh
