Pemerintah Optimistis Sektor Pertanian Tumbuh 4 Persen
Ilustrasi - Petani di Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/9). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
MerahPutih.com - Pemerintah terus mendorong ketahanan pangan nasional dengan tetap memerhatikan kesejahteraan petani dalam menjaga stabilitas harga di pasaran.
Saat ini, pemerintah pun terus melakukan penyederhanaan perizinan, pembentukan Badan Pangan Nasional, pembentukan Holding BUMN Pangan (ID FOOD), dan sinergi BUMN.
“Berbagai kebijakan dan program ketahanan pangan terus didorong pemerintah, sehingga sektor pertanian diharapkan bisa tumbuh antara 3,6 persen - 4 persen di tahun 2022,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat webinar, Rabu (16/3).
Baca Juga:
Pemprov DKI Dukung Peningkatan Ekspor Pertanian dan Peran Pelabuhan Tanjung Priok
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa sektor pangan akan terus didorong dengan korporasi petani dan nelayan, program Food Estate, mendorong Klaster Pertanian, dan Urban Farming.
“Tentunya yang penting juga mendorong supply chain dan sistem distribusi pangan. Untuk aspek konsumsi, dilakukan juga kebijakan seperti diversifikasi pangan untuk mengurangi food lost atau food waste,” ujar Airlangga.
Terkait BUMN Pangan, Menko Airlangga mengharapkan dapat terus melakukan transformasi bisnis dan fokus kepada mengembangkan skala dan juga rantai nilai, sehingga komoditas inti utama seperti beras, jagung, gula, ikan, garam, unggas, dan sapi, bisa tersedia.
“BUMN Pangan perlu terus aktif dalam memberdayakan UMKM melalui program Warung Pangan. Program Warung Pangan diharapkan bisa mempermudah ketersediaan produk pangan dengan harga yang terjangkau,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga:
Pulihkan Ekonomi, BUMN Harus Jadi Offtaker Komoditas Pertanian
Dalam momentum Presidensi G20 Indonesia, politikus Golkar ini menegaskan, optimalisasi peran publik dan swasta di sektor pertanian perlu dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk mempersiapkan dukungan teknologi pangan dalam bentuk representative office di negara-negara G20.
"Selain itu, kerja sama transaksi perdagangan juga dilakukan dengan mempermudah izin ekspor baik untuk UMKM maupun produk pertanian sebagai gateway dan kerja sama bilateral yang dapat memfasilitasi berbagai keringanan fiskal,” pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Gandeng Microsoft, Produsen Benih Siap Dukung Sistem Pertanian Berbasis Data
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Semikonduktor Jadi Penguat Ekonomi Kawasan, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Naik Jadi 5 Persen
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen